Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

GRADUATION

31 Maret 2012.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Lebaran 1434 H

sabisa-bisa kudu bisa pasti bisa

Kunjungan

Sahabat-sahabat dari Yogyakarta.

Kegiatan

Lomba Penegak Pramuka.

Jumat, 31 Oktober 2008

Transformasi



Kembalilah ke totalitas. Siapa kita, hendak kemana kita, dari mana kita datang, mau apa kita disini, kemana kita akan kembali, dan apa yang akan kita bawa, adalah sebuah falsafah hidup yang jelas, ajakan untuk menentukan tujuan, memberikan motivasi untuk lebih mengenal kekurangan dan kelebihan, ajakan untuk bergerak dengan totalitas, untuk menghasilkan hasil akhir yang terbaik. Niat yang baik, tujuan yang baik, dan kesiapan menerima hasil adalah hal penting untuk memberikan totalitas kerja kita secara utuh.

Lihatlah sekitar, bumi beserta isinya, langit, seluruh alam semesta, dan semua yang ada. Semuanya dibuat secara totalitas, tidak main-main dan sempurna. Buktinya kreasi Allah itu selalu sesuai, tidak pernah melenceng, tidak pernah beradu antara satu dengan yang lain, dan tidak pernah memberikan kemadharatan ( kecuali manusia itu yang merusak tatanannya). Kreasi itu selalu banyak membantu dan bermanfaat bagi manusia. Itulah kreasi sebenarnya kawan! Ada malam, siang, matahari, bulan, bintang, angin, laut, dan lain-lain, semuanya memberikan kemanfaatan tersendiri bagi manusia.
Tidaklah Allah menciptakan sesuatu itu dengan sia-sia (QS. Ali Imran[3]: 191)

Selanjutnya

Mengapa dalam ayat-ayat Al Quran Allah selau memerintahkan manusia untuk memikirkan ciptaan-ciptaannya? tidak lain dan tidak bukan itu adalah bentuk kreasi Allah untuk memberikan pemahaman, menghindarkan taklid (mengikuti sesuatu tanpa dalil), bentuk pembuktian diri Nya, dan bisa saja sebagai ujian bagi manusia apakah mereka tahu siapa dirinya, tugasnya apa, orientasi hidupnya harus kemana, mereka akan lebih beriman atau tidak, dan banyak lainnya. karena itu mari kita SADAR, sadari semua hal, terus transformasikan nilai-nilai ilmu kita dengan amal, dan melakuakan amal dengan ilmu.

Ilmu itu tajam. Perkokohlah ia dengan keimanan yang kuat, ilmu itu cahaya, berilah ruang untuk cahaya itu. terus bergerak, berkarya, dan bermanfaat, kita wujudkan mimpi-mimpi besar kita! Hasbunallah wa nikmal Wakil.

Selasa, 28 Oktober 2008

Untuk Indonesia

"Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya". Inilah Sepenggal baris dari lagu kebangsaan Indonesia raya yang telah ditulis oleh seorang musisi WR. Supratman. Jika dilihat dari segi filosofis, kalimat bangunlah jiwanya bangunlah badannya ini mengandung banyak nilai. diantaranya :
  1. Membangun jiwa artinya menyiapkan kekuatan dari dalam, membangun semangat, membangun motivasi, membangun kaepatuhan dan penyucian untuk bisa bergerak dan menciptakan kemanfaatan
  2. Dasari prilaku dengan bangunan yang kuat. Keimanan. Bangunlah diri dengan keimanan
  3. Bangunlah badannya bisa mengandung arti persiapkan bekal kenyataan
  4. Bangunlah jiwa yang sehat, untuk badan yang kuat, sehingga bisa mendapat apa yang diinginkan
  5. Bangunkan kemanfaatan dalam hidup

Maknailah apa yang ada. Indonesia adalah negara, ciptakan berbeda, ciptakan realita dalam negra ini, bukan sekedar sampah yang hanya bercuap, yang hanya megotori indahnya hari. Maju Indonesiaku, tumpah darahku. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Siapkan Imtak dan Iptek Digitalmu. Hasbunallah wanikmal wakil.

Minggu, 26 Oktober 2008

PRIBADI SEHAT

Seorang pakar dalam Psikologi Carl Gustav Jung (1875-1969) menjelaskan bahwa pribadi yang sehat adalah pribadi yang memilki optimisme dan penuh harapan, serta mampu menerima apa yang tidak diketahui dan misterius. Proses tersebut ia sebut dengan proses individuasi, dimana pada proses itu seseorang bisa mengintegrasikan dirinya antara ketidaksadaran dengan kesadarannya, tidak adanya dominasi kepribadian ( dalam hal ini Jung membagi kepribadian menjadi empat dimensi, yaitu Intropet, Ekstropet, Feeling, dan Thinking, yang 4 dimensi itu bisa berkombinasi), serta mampu menerima sikap-sikap kodrati.

Sedikit saya simpulkan bawa pribadi yang sehat adalah pribadi yang bisa menerima apa yang ada pada dirinya (individuasi).

Lihatlah sekarang diri kita, sudahkah kita benar-benar menjadi orang yang memiliki pribadi sehat, sehingga bisa menerima segala apa yang ada pada diri kita, kemudian menjaganya dengan baik, dan menghasilkan hal-hal yang baik pula?

Dan (Ingatlah) tatkala tuhanmu memaklumkan "sesungguhnya jika kamu bersukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepada mu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku), maka sesungguhnya azab ku sanagt pedih" (QS Ibrahim [14]:7)

Sabtu, 25 Oktober 2008

KACAU

Ah, jangan cuma ngandalin tampang, isi pun harus berbobot. Seperti itulah kira-kira bentuk kata yang menari-nari dalam pikiran saya dan mengajak untuk dituliskan. Seperti biasa, dengan pemahaman yang selalu lncat-loncat, kurang terstruktur rapih dan terkadang "kurang baku", dan eh.... ada yang ganggu... Jadi nya nanti disambung lagi !!!!!!

Senin, 20 Oktober 2008

Membahasakan Pikiran



Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan (QS. Al 'Araf [7] :69)

Kembali lagi berbicara dalam sebuah tulisan. Tulisan adalah hasil dari sebuah pemikiran, orang yang mengerti dan paham, biasanya bisa membahasakan/mengekspresikan pikirannya dalam tulisan. Ekspresif tak berati agresif. Membahasakan pikiran adalah satu kegiatan hasil membaca, membaca apa yang ada, membaca ayat-ayat Allah yang Qauli dan Qauni, inilah ekspresi keberadaan emosi pada manusia sebenarnarnya, sebuah pantulan hasil karya Allah yang bersinggungan dengan manusia, dan kita semua hidup dalam lajur persinggungan tersebut..

Dan terhadap nikmat tuhan mu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (QS. Al Insyirah [94]: 11)

Inilah ekspresi yang telah Allah perintahkan untuk manusia, tahaduts bin nikmah, menceritakan nikmat yang telah Allah berikan, bukan untuk berlaku ria, sombong, tetapi untuk mengingatkan agar manusia senantiasa bersyukur, dan lebih memahami bahwa segala hal di dunia ini berjalan atas kekuasan Allah, karunia Nya, kasih sayang Nya, sehingga ita tidak lupa untuk senantiasa beribadah kepada Nya.

Maka nikmat Tuhan mu yang mana yang kamu dustakan ?(QS. Ar rahman [55]:13)

Hasbunallah wa nikmal wakil.

"dan Ide-ide konservatif itu terkadang dibutuhkan... "