Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

GRADUATION

31 Maret 2012.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Lebaran 1434 H

sabisa-bisa kudu bisa pasti bisa

Kunjungan

Sahabat-sahabat dari Yogyakarta.

Kegiatan

Lomba Penegak Pramuka.

Senin, 31 Desember 2012

Tanah Surga .. katanya

Pagi ini selesai nonton Film Tanah Surga katanya (hasil ngedownload tadi malem), ada cuplikan menarik ketika tokoh Salman membacakan puisi tentang kehidupan daerah perbatasan Malysia-Indonesia di hadapan pejabat yang mengunjungi sekolahnya. Begini katanya:

"Bukan lautan hanya kolam susu .. katanya.
Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu.

Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui .. katanya.
Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing.

Ikan dan udang datang menghampirimu .. katanya.
Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu.

Orang bilang tanah kita tanah surga .. katanya.
Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat.

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga.

Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri."


 

Sentilan kecil tapi tembusannya dalem... Sudah saatnya kita pandai melihat dan memperhatikan dunia sekitar kita. Buang jauh sikap egois, sikap ingin memperkaya sendiri, toh harta, jabatan, tak kan bisa dibawa mati. Berbuat baiklah untuk sesama, bermanfaatlah bagi dunia.

ada negeri lain di luar sana yang mungkin berbeda
bisa saja ia lebih hening
atau mungkin ia bisa lebih gaduh dari sekarang ini
andai saja kita lebih peka dan peduli
tak hanya di sini dunia kita
ada dunia-dunia lain yang belum kita jejaki belum kita pelajari


Sukahurip, 31 Desember 2012 
17:07 WIB

GUS MUS (SELAMAT TAHUN BARU KAWAN)

Kawan, sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk, memandang diri sendiri
Bercermin Firman Tuhan sebelum kita dihisabNya
Kawan, siapakah kita ini sebenarnya
Muslimin kah?
Mukminin?
Muttaqin?
kholifah Alloh?
Ummat Muhammad kah kita?
Khoiro ummatin kah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain?
Atau bahkan lebih rendah lagi
Hanya budak-budak perut dan kelamin
Iman kita pada Alloh dan yang gaib rasanya lebih tipis daripada uang kertas ribuan
Lebih pipih dari rok perempuan
Betapa pun tersiksa, kita khusuk di depan massa
Dan tiba-tiba buas dan binal justru di saat sendiri bersamaNya
Syahadat kita rasanya seperti perut bedug
Atau pernyataan setia pegawai rendah aja, kosong tak berdaya
Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam Ibu-ibu
Lebih cepat dari menghirup kopi panas
Dan lebih ramai daripada lamunan seribu anak muda
Doa kita sesudahnya justru lebih serius kita memohon hidup enak di dunia dan bahagia di sorga
Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan minum dan saat istirahat
Tanpa mengeser acara buat sahwat
Ketika datang lapar atau haus kita pun manggut-manggut Oo beginikah rasanya
Dan kita merasa sudah memikirkan saudara-saudara kita yang melarat
Zakat kita jauh lebih dari berat terasa di banding tukang becak melepas penghasilannya untuk kupon undian yang sia-sia
Kalau pun terkeluarkan harapan pun tanpa ukuran
Upaya-upaya Tuhan menggantinya berlipat ganda
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri
Mencari pengalaman spiritual dan matrial
Membuang uang kecil dan dosa besar
Lalu pulang membawa label suci asli made in Saudi, Haji
Kawan, lalu bagaimana, bilamana dan berapa lama kita bersamaNya
Atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya
Mensiasati dunia sebagai khalifahNya
Kawan, tak terasa kita memang semakin pintar
Mungkin kedudukan kita sebagai kholifah mempercepat proses kematangan kita
Paling tidak kita semakin pintar berdalih
Kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita berkelahi demi menegakkan kebenaran
Melaco dan menipu demi keselamatan
Memamerkan kekayaan demi mensyukuri kenikmatan
Memukul dan mencaci demi pendidikan
Berbuat semaunya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa-apa demi ketentraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian
Pendek kata demi semua yang baik halallah semua sampai pun yang paling tidak baik
Lalu bagaiman dengan cendekiawan dan seniman
Para mubaligh dan kyai
Penyambung lidah Nabi
Jangan ganggu mereka
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak kemana-mana
Para kyai sedang sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka diatas sana
Menikmati dan meratapi nasip dan persoalan mereka sendiri
Kawan, selamat tahun baru
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk, memandang diri sendiri

Sabtu, 22 Desember 2012

Berbicara Cinta Aku Jatuh Cinta


Kau lembut, menenangkan , dan menyejukan
Menginspirasi, memotivasi, mencerahkan
Aku ingin Kau yang menemaniku
menemani setiap langkah hari-hariku

Aku menyukaiMu
Aku ingin Kau selalu hadir di otak dan hatiku
Aku mencintaiMu
sungguh...
setiap kali aku melihatmu dan mendengarmu aku jatuh cinta.

Aku cemburu
saat kau bersama yang lain
Aku ingin Kau pun bisa denganku

Aku malu
hingga di usiaku ini aku belum mengenalMu lebih dekat
padahal Kau itu dekat
terkadang Kau hanya menjadi teman debu
diujung lemari yang jarang tersentuh
malu
Aku Malu
Padahal aku tanpaMu
butiran debu...
..
Allahumarhamni bil Quran waj'al hu lii imama wa  nuura wa Huda wa Rahma.. Allahumma dzakkirni min huma nasiitu wa 'allimni min huma jahiltu,, warzukni tilaawatahu.. Aana Allaili wa Attro fannahar.. waj'al hu li hujjata... Yaa Rabbal'alamin..

Cinta memang bahasan paling menarik. banyak lagu, film, buku, yang ada tema cinta-cinta nya laris manis melebihi kacang goreng. Cinta adalah fitrah manusia. Sesuatu yang memang dekat atau ada kesamaannya biasanya akan lebih banyak dipilih. Cinta adalah kecenderungan setiap manusia. karena itu tulisan ini saya kasih judul Cinta biar semakin prikitiwwww lah kata kang Sule, atau “cetar membahana” kata teh Syahrini mah.... hehe... terus kenapa ada 3 nya? ini si nerusin aja dari versi dua (kalo mau baca buka  http://www.facebook.com/notes/fauzan-wildan/berbicara-cinta-aku-jatuh-cinta-2/10150173529942825) dan satu nya (http://www.facebook.com/notes/fauzan-wildan/berbicara-cinta-aku-jatuh-cinta/10150165566442825).

Cinta adalah satu variabel yang membutuhkan variabel lain. Salah satu variabel yang membersamai cinta adalah adanya kedekatan, keintiman, kelekata dan sebagainya. Dalam teori medan dijelaskan bahwa ketika ada dua kutub saling berdekatan, maka akan terjadi proses tarik menarik antara dua kutub tersebut. Dianalogikan dengan perilaku manusia, perilaku seseorang akan mengalami tarik menarik dengan lingkungannya. Perilaku seseorang akan tertarik seperti perilaku lingkungannya kalau gelombang yang dipancarkan oleh lingkungan lebih besar, atau sebaliknya, jika perilaku sesorang lebih kuat (gelombangnya) akan mempengaruhi perilaku lingkungan disekitarnya... Karena itu mengapa Rasulullah menganjurkan kita untuk pandai memilih  lingkungan dan tempat bergaul. Jika bergaul dengan lingkungan pandai besi kita akan ikut terkena api dan bau asap, jika bergaul dengan penjual minyak wangi kita akan ikut wangi (bukan berarti tukang besi itu lebih buruk dari tukang minyak ya... ini hanya perumpamaan).

Berangkat dari sana, maka saya ingin berbagi ini...

“Saking seringnya mendengar ajakan-ajakan di mesjid Daarut Tauhit (DT) untuk rajin-rajin menghafal Al Quran, dengan program menghafal bersama bada sholat Zuhur (sekarang masih fokus mengahafal juz 30), saya jadi ketularan "pengen" ni.. Lumayanlah walau baru pengen. Kenapa pengen? Karena Quran itu peta untuk hidup manusia biar kalo jalan gak tersesat jauh..  Kemudian Tokoh "Baso" dalam novel negeri 5 menara menambah bumbu kepengen untuk bisa dekat dan hafal dengan al Quran. "Menghadiahi jubah" untuk orang tua yang meninggal salah satu motivasi baso yang diceritakan dalam novel itu. Saya juga jadi kepengen memberi hadiah terbaik buat ke dua orang tua yangtelah tulus Ikhlas membesarkan dan mendidik saya. Dengan membaca dan mengafal Quran kita akan tau bahasa Allah, bahasa cinta sejati untuk makhlukNya.

Quran tak perlu kita, tapi kita perlu Quran. Jadi sepatutnya kita yang perlu ini rajin bercengkrama dengan Quran. Quran tak perlu dibela, tapi kita perlu dibela Quran. Quran akan mendatagi kita pada waktu Kiamat, dan dia yang bakal menjadi penolong kita. Masih ogah-ogahan dengan Quran? Semoga tidak.

Kalo ada yang bilang membaca dan menghafal Quran itu susah, al Quran sendiri menyampaikan “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al Qomar [ 54]: 17). Ayat ini disampaikan beberapa kali dalam surat ini. Mana pernah Allah berdusta pada manusia.

Ustadz Roni Abdul Fatah dalam suatu pengajian di DT, menyampaikan Al Quran itu kitab yang paling mudah. Buktinya banyak orang yang berhasil menghafal kitab tersebut, dibanding kitab-kitab lain. Yang hafal juga beragam, mulai dari anak yang usia lima Tahun sampai yang kakek-kakek sekalipun ada yang hafal al Quran. Subhnallah. Saya sendiri jadi malu mendengar itu.  Selain itu Aa Gym sering mencertkan suatu kisah, dimana seorang suami istri yang sering mendengar Al Quran dari mesjid dekat rumahnya, ia tertarik untuk menghafal Al Quran. Dan mereka pun akhirnya mendatangi mesjid dan belajar serta menghafal Al Quran. Alhamdulillah 30 juz pun mereka hafal.”

Cinta itu perlu bukti. Kalo memang cinta, buktikan  dong. Jika masih merasa berat lagi karena kesibukan dunia, kita bisa menghafal dengan target, misal lima ayat untuk satu hari. Setidaknya, luangkanlah waktu barang lima menit setelah sholat lima waktu untuk membaca syukur-syukur menghafal satu ayat.  Apabila menghafal lima ayat per hari masih terasa berat dan belum sanggup, kita bisa menghafal satu ayat per hari. One Day One Ayat to Save Our Life. Hal ini dilakukan secara continue. Itung-itungan ni kalo kita istiqomah ngapalin Quran insyalah:

1 ayat perhari maka 17 Tahun, 7 bulan 9 hari Quran bisa di hafal
5 ayat  maka 3 Tahun  6 bulan  7 hari Quran bisa di hafal
10 ayat perhari  1 Tahun,  9 bulan,  3 hari Quran bisa di hafal
½ lembar  3 Tahun,  4 bulan,  24 hari Quran bisa di hafal
1 lembar perhari- 10 bulan 6 hari Quran bisa di hafal

Semakin kita dekat dan terbiasa, semakin kita jatuh cinta. Semoga kita tergolong orang-orang yang mencintai Quran dan dicintai Allah..

Allahu’alam
Hasbunallah wanikmal wakil

Negeri Juara

Negriku negeri juara
Dari rakyat, atau wakil rakyat
adalah Juara
Senang berebut Juara
Senang menjadi juara
Walau tau tahu apa itu juara
atau Juara apa itu
negeriku tetap negri juara

Inilah negriku negri  juara
Slalu Berlomba dimana-mana
Menawarkan beda, membagi rasa
Untuk satu tujuan, menjadi juara
Tak peduli berada di mana
tak tahu dengan siapa
Sikut sana dorong sini
Tebar senyum dimana-dimana
ini negriku, negri juara

Pilihlah aku. padahal aku bisa apa?
Ini programku. Lantas mengapa kau pakai uangnya?
Kita bisa sejahtera, bisa maju. Seyakin itu kah kamu?
ini negeriku negeri juara

Semoga negeriku semakin cerdas
Tau dan mau menempatkan diri
Mau dan mampu menimbang kepentingan pribadi
Negriku ini  negri Juara

Bandung, 22 Desember 2012 

Lokasi: Taman lampion Yogyakarta

Selasa, 18 Desember 2012

CERITA SABRANG (Pendidikan Reproduksi)

Alam mengalami bagaimana dia mulai terbentuk, mengalami awal mula kehidupan sejak munculnya makhluk hidup bersel satu hingga menjadi makhluk yang sempurna. Selama perjalanan itu, alam melakukan seleksi. Mulai dari makhluk bersel satu, kemudian berkembang menjadi hewan laut, reptil, dinosaurus hingga manusia. Siapa-siapa diantara makhluk-makhluk tersebut yang siap bertahan hidup dan siapa-siapa makhluk yang tidak siap bertahan. Hingga akhirnya, alam menentukan bahwa produk terakhirnya adalah manusia.

Darwin tidak sepenuhnya benar. Tapi juga belum tentu seluruhnya salah. Manusia memiliki daya tahan tinggi dan tingkat adaptasi yang baik sehingga sanggup bertahan dalam kurun waktu yang sangat lama. Mari kita lihat salah satu contoh yaitu proses dialam yang memungkinkan dijadikan sebagai pintu untuk masuk dan membuka rahasia-rahasia alam yang lain, yaitu seksualitas.

Tujuan utama dari aktivitas seksual adalah mendapatkan keturunan untuk meneruskan kehidupan jenisnya atau disebut berkembang biak. Bahasa lainnya reproduksi. Hal ini berlaku kepada semua makhluk hidup. Baik itu tumbuhan, hewan maupun manusia. Tumbuhan, hewan, dan manusia memiliki cara berkembang biak yang berbeda. Ada yang membelah diri, ada yang hemaprodit atau berkelamin ganda, ada pula yang berjenis kelamin satu sehingga membutuhkan pasangan untuk kawin. oke, kita ambil contoh sebuah siput yang hidup di Selandia Baru, Potamopyrgus antipodarum. Siput tersebut merupakan jenis siput yang unik. Sebab, satu spesies siput tersebut memiliki dua cara berkembang biak.

Pertama, siput itu melakukan perkembangbiakkan tanpa perlu pasangan (asexsual). Sedangkan yang kedua siput tersebut membutuhkan pasangan (sexsual). Peneliti melakukan penelitian terhadap kedua cara berkembang biak siput tersebut. Dan hasilnya, cara perkembangbiakkan pasangan lebih sukses dibanding siput yang berkembang biak tanpa pasangan. Berarti, alam menilai bahwa perkembangbiakakn dengan pasangan lebih baik dibanding dengan perkembangbiakkan tanpa pasangan.

Persoalan selanjutnya, apakah yang dilakukan dalam proses reproduksi tersebut?. Reproduksi adalah mewariskan genetika atau transfer informasi genetik dari induk atau orang tua kepada anaknya. Apa yang dimaksud dengan genetika? Genetika adalah informasi menyeluruh tentang makhluk hidup yang bersangkutan. Informasi genetika ini memastikan bahwa sapi modelnya seperti yang kita lihat, besarnya sekian itu, hidungnya menghitam, kakinya letaknya disitu, dan seterusnya.

Dalam hal ini, metode asexsual menurunkan 100 pesen informasi genetikanya atau mengkopi penuh sifat dan karakternya kepada anaknya. Sedangkan metode sexsual menghasilkan anak dengan penyesuaian-penyesuaian informasi genetik dari kedua pihak. Artinya, membentuk sesuatu yang baru berdasarkan informasi yang ada.

Ada masing-masing kelebihan dan kelemahan dari dua metode ini. Metode asexsual memiliki kelebihan perkembangbiakkan yang lebih cepat. Sehingga hasilnya lebih banyak. Tapi, resikonya adalah karena sifatnya yang 100 persen mengkopi, maka dia akan sangat rentan terhadap penyakit. Jika salah satu terserang penyakit, maka yang lain juga akan terserang. Lain halnya dengan metode sexsual. Metode ini lebih lambat dalam perkembangbiakkan. Namun, karena gennya merupakan produksi dari dua informasi genetik maka, dia akan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Jika satu terkena penyakit yang lain belum tentu terserang.

Kemudian, bagaimana aplikasi teori reproduksi tersebut terhadap bidang pendidikan? esensi pendidikan adalah proses transfer informasi seperti halnya dalam reproduksi. Bedanya, jika dalam reproduksi yang ditransfer adalah informasi genetika. Sementara dalam pendidikan yang ditransfer adalah ilmu pengetahuan.

Mengambil anaolgi siput diatas, untuk mempermudahkan cara berfikir dalam bahasan ini, maka cara perkembangbiakkan tanpa pasangan atau asexsual dalam tema ini akan disebut model reproduksi. Sementara untuk perkembangbiakkan dengan pasangan atau sexsual akan disebut model produksi.

"Model reproduksi jika digunakan dalam sistem pendidikan sangat sesuai dengan bidang kajian ilmu-ilmu eksak. Seperti matematika, fisika, kimia dan sebagainya. Mengapa demikian? Sebab, ilmu-ilmu eksak sangat membutuhkan temuan-temuan atau informasi-informasi yang ditentukan lebih dahulu untuk mendukung kajian-kajian selanjutnya. Cara ini menghasilkan manusia-manusia yang pintar"

"Sedangkan model produksi sangat cocok untuk kajian-kajian sosial dan kemanusiaan. Seperti Psikologi, sosiologi, ilmu politik dan sebagainya. Mengapa demikian? Karena ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan membutuhkan penyesuaian-penyesuaian yang terus-menerus dengan perubahan lingkungan, gaya hidup dan sebagainya berdasarkan informasi-informasi atau teori-teori yang telah ada sebelumnya. Dan sangat besar kemungkinan teori-teori sebelumnya akan gugur. Model ini menghasilkan cara berfikir yang kritis dan analitik".

    "PENDIDIKAN DI INDONESIA MELETAKKAN UJIAN SEBAGAI SYARAT UTAMA KELULUSAN. SEMENTARA UJIAN ADALAH SEBUAH METODE UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PEMAHAMAN ATAU INGATAN ANAK DIDIK TERHADAP REFERENSI YANG TELAH DISAMPAIKAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR. JIKA PERTANYAANNYA BEGINI, MAKA JAWABAN SESUAI DI BUKU ADALAH BEGINI. TIDAK ADA ALTERNATIF JAWABAN. SEBAB, MODEL SOALNYAPUN ADALAH CEK POIN. JADI YANG DIUJI ATAU DITES ADALAH TINGKAT REPRODUKSI ANAK DIDIK TERHADAP REFERENSI"..
.

"Pendidikan di Indonesia ini sepenuhnya menggunakan model reproduksi. Maka tidak heran jika anak-anak Indonesia sangat pintar sehingga langganan juara olimpiade matematika, fisika, dan sebagainya. Karena mereka adalah produk dari model pendidikan reproduksi. Namun, sulit menemukan anak yang memiliki daya kritis dan analitis yang kuat..."

SUMBER:  Saputra, R. P. 2012. Spiritual Journey, Pemikiran dan Perenungan Emha Ainun Najib (hal 55-60). Jakarta: Kompas
* Sabrang= Noe Letto

Rabu, 12 Desember 2012

Kaum Muda Masa Depan Bangsa

Bangsa Indonesia memiliki "alam takdir", watak khas kemanusiaan dan kekaya­an budaya yang sangat menggiurkan untuk mem­bangun peradaban pene­rang dunia masa depan.
Indonesia adalah rujukan uta­ma untuk "membangun demo­krasi di negeri mayoritas Mus­lim". Di antara enam nomine, Indonesia di posisi utama, Iran dan Turki urutan terbawah. Sayang, bangsa Indonesia se­perti dikubur kenyataan sejarah masa silamnya sehingga pendu­duk Bumi hanya mengenal Yu­nani Kuno, Mesir Kuno, Mesopotamia, atau Inka Maya
Bangsa Nekat
Manusia Nusantara adalah hibrida dari ekstrem densitas po­sitif dengan ekstrem densitas ne­gatif. Karena itu, manusia Nu­santara memiliki kenekatan hi­dup melebihi bangsa mana pun di muka bumi: Berani merunding­kan rencana korupsi bahkan ke­tika air wudu belum kering, de­ngan cara yang keterlaluan. "To­long 10 persen dikasih para kiai, 10 persen dihibahkan ke pesan­tren. Jelasnya nanti kita tahlilan di Hotel X tanggal sekian jam sekian...."
Yang dimaksud para kiai ada­lah anggota DPR tertentu, terkait proyek yang akan disunat. Pe­santren adalah pejabat kemen­terian jalur proyek itu. Tahlilan maksudnya pertemuan. Idiom apel malang, apel washington ki­ni beralih jadi "islami".
Bangsa Indonesia berani kawin tanpa punya pekerjaan. Berani kredit sepeda motor ketika utang masih bertumpuk Berani naik menara tinggi pakai sandal jepit sambil merokok tanpa tali peng­aman. Berani berdesakan di atap kereta api tanpa berpegangan. Kalau tertangkap korupsi langsung pakai peci, kerudung, bahkan jilbab. Begitu duduk di kursi pengadilan, menenteng tas­bih di jari jemarinya.
Bangsa yang tidak kunjung hancur oleh krisis ekonomi, tetapi menang kontes tertawa sedunia Industri kuliner melonjak, dengan kampung dan jalanan tetap memancarkan kehangatan.
Tentu ada juga contoh ketangguhan manusia Nu­santara Namun, cerita ke­tangguhan mungkin me­rupakan bagian untuk menghibur diri dari kebrengsekan kehi­dupan bernegara yang tak kunjung usai. Bangsa Nu­santara adalah garuda jinak ber­kekuatan emprit: bisa dijajah ratus­an tahun oleh be­berapa peleton satpam perusa­haan Belanda
Ada  yang mencoba berpi­kir kontekstual: Ayam tak mung­kin melakukan pekerjaan bu­rung, tetapi burung juga jangan melakukan kebangkitan ayam. Kalau bangsa Indonesia adalah garuda, kebangkitannya haruss bervisi garuda. Kalau bangsa In­donesia tidak tahu siapa dirinya, bagaimana mungkin mendesain kebangkitannya?
Namun, ada juga yang berpikir universal dan esensial: Terserah siapa kita dan siapa nenek mo­yang kita, pokoknya hari ini kem­bangkan potensi dengan kerja keras dan ketekunan.

Lima Pilar
Bangunan NKRI disangga oleh lima pilar. Pilar pertama, yang utama dan berada di tengah ba­ngunan, adalah rakyat. Pilar kedua: kaum intelektual. Untuk konteks negara modern disebut kelas menengah. Wilayah perarmya legislatif, eksekutif, yu­dikatif, dan pers.Pilar ketiga, tentara rakyat. Se­karang TNI dan Polri Pilar ke­empat, keraton dan kekuatan ke­budayaan. Pilar kelima, institusi agama dan spiritualisme.
Pada era awal kemerdekaan hingga menjelang akhir 1950-an, terdapat keseimbangan lumayan di antara lima pilar itu. Kemu­dian mengerucut ke "Aku Soe­karno". Lantas pada 1965 dijebol oleh strategi "anak petani" Soe­harto yang kemudian mendaya­gunakan pilar ketiga, dengan membonekakan pilar kedua dan mengebiri pilar-pilar lainnya.
Soeharto, sesudah- ia menggeser landasan kekuat­an dari "merah putih" ke hijau, dari ABRI me­rah putih ke ABRI hijau, dari merah putih Golkar  ke embrio politik hijau melalui pesemaian ICMI. Namun, ke­kuasaan global punya "pasal": Indonesia silakan maju perekonomiannya, bahkan boleh berkibar trisakti (politik, ekonomi dan ke­ budayaan)-nya, asal jangan "pakai peci".
Karena pergeseran warna Soeharto dan merah putih ke hijau, dari Soeharto abangan ke Haji Muhammad Soeharto, dari "Islam Jawa" ke "Jawa Islam", ditambah sejumlah variabel lain, maka reformasi direkayasa untuk menjatuhkannya. Mahasiswa dan kelas menengah intelektual di casting jadi pahlawan yang mam­pu menggulingkan Soeharto.

Hidup Tenang
Soeharto lengser. la hidup tenang, menyiram kembang di Cendana dan tidak minta suaka ke luar negeri, tidak di demo di RT-RW-nya. Mungkin perih ha­tinya melihat anak-anaknya, tetapi Soeharto benar-benar ora patheken selama tidak menjadi presiden di sisa hidupnya.
Ia tahu tak akan pernah diadili. Hanya dikutuk, dibenci, dan di­rasani. Sebab, kebanyakan prang Indonesia ingin menjadi dia, ingin menggantikan dan mem­peroleh laba, keenakan dan ke­nikmatan yang is peroleh 32 ta­hun. Maka, ia tidak lari ke ma­na-mana la tenang sembahyang, secara resmi mengangkat seo­rang imam untuk memandunya berwirid khusnul khatimah.
Akhirnya is dipanggil, Tuhan, meninggalkan rakyat Indonesia yang makin kebingungan menen­tukan Soekarno itu baik atau bu­ruk, Soeharto itu benar atau sa­lah Sebenarnya mana rujukan masa depan kita. Orde Lama, Orde Baru, ataukah Reformasi. Bahkan, para penganut substan­sialisme hampir pecah kepalanya karena tak bisa menjawab SBY ini beneran presiden atau presi­den-presidenan.

Cari Untung
Kita bangsa Indonesia tidak mau disiksa terus-menerus oleh kebingungan sehingga yang penting sekarang di tempat masing-masing kita sibuk "cari un­tung". Kita manusia Indonesia memfokuskan diri pada tema-tema kecil, sekunder, dan parsial. Karena yang besar-besar hampir mustahil diidentifikasi dan di­elaborasi.
Akan tetapi, kita jangan mati dengan melepas anak-anak kita buta tak tahu belakang dan tak mengerti depan. Sebenarnya saya gembira dan optimistis hampir di beberapa wilayah saya berjumpa dengan ribuan anak-anak muda yang berjuang menyembuhkan kebutaan hidupnya.
Penduduk Indonesia sekarang rata-rata berusia 27,5 tahun. Yang saya jumpai sejauh saya berke­liling ke pelosok sejak hari kedua Soeharto jatuh adalah para pe­muda usia tersebut dengan sorot mata aneh. Aneh karena muatan orisinalitasnya. Mereka tidak hancur oleh ketidak menentuan negaranya. Mereka tidak seme­na-mena bisa dicuci otak dan mentalnya oleh industri disin­formasi dan peradaban hiburan kekonyolan. Anak-anak muda Nusantara sedang mempersiap­kan kebangkitannya
Ada gerakan 1 juta petani muda, ada eksperimentasi ke­indonesiaan di segala bidang. Pelan tetapi pasti akan lahir ka­um muda visioner dan expert, dengan atau tanpa profesionalis­me kependidikan. Nutrisinya meningkat, daya akuntansi ma­kin tajam, dengan kedisiplinan dan kesungguhan. Di dunia maya mereka juga mengincar supre­masi.
,Sejarah hari esok Indonesia tidak bisa mengelak dari pemi­kiran-pemikiran baru kaum mu­da untuk mentransformasikan ketatanegaraan NKRI dan men­saleh-kan konstitusi dan hukum­nya.. "Saleh" adalah kebaikan yang dihitung dan disimulasikan sedemikian rupa sampai man­faatnya maksimal dan mudarat­nya minimal.
EMHA AINUN NADJIB
(Budayawan)
Sumber: KOMPAS, SABTU, 17 NOVEMBER 2012



Rabu, 05 Desember 2012

Kepribadian Sehat menurut Allport



1.      Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang, maka pandangan diri meluas, yang mula-mula hanya mempertimbangkan apa yang ada di dalam diri, pribadi, ia berkembang menjangkau apa yang diluar diri, dan harus menjadi partisipan penuh, dan harus meluaskan diri ke dalam suatu aktivitas yang Allport menyebutnya dengan partisipan otentik. 
Dalam pandangan Allport, suatu aktivitas yang di percaya bahwa itu penting, karena aktivitas itu menantang kemampuan-kemampuan seseorang, atau karena bisa membuat perasaan enak, bisa memuaskan kebutuhan, maka hal itu merupakan bentuk dari partisipan yang otentik.  Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan kita, hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita dalam politik dan agama. 
2.      Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
 Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua, anak, partner, teman akrab. Perbedaan dengan orang neurotis adalah  Orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya. Apabila mereka memberi cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban yang bersifat timbal balik.
3.      Keamanan Emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas; kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat mempu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekuarangan tanpa menyerah secara pasif pada kelemahan-kelemahan tersebut.
Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi dan mengontrol emosi-emosi mereka. Orang yang neurotis, menyerah pada emosi apa saja yang dominan pada saat itu. Berkali-kali memperlihatkan kemarahan atau kebencian, betapapun perasaan-perasaan itu mungkin tidak tepat. 
4.      Persepsi Realistis
 Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya orang yang neurotis kerapkali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri.
5.      Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat seseorang. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan konstinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukan dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6.      Pemahaman Diri
Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran diri yang dimiliki seseorang dengan keadaan yang sesungguhnya. Semakin dekat hubungan antara kedua gagasan ini, maka individu  juga semakin matang.
Hubungan lain yang penting adalah hubungan antara apa yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya itu. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-orang  lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif pada orang lain. Selain itu, terdapat korelasi yang tinggi antara tingkat wawasan diri dan perasaan humor, yakni tipe humor yang menyangkut persepsi tentang hal-hal yang aneh dan hal-hal yang mustahil serta kemampuan untuk menertawakan diri sendiri.
7.      Filsafat Hidup yang Mempersatukan
 Orang-orang yang memilki kepribadian sehat bisa melihat ke depan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, sebagai batu sendi kehidupan mereka, dan ini memberi kontinuitas bagi kepribadian mereka.
Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Seorang individu dapat memilih di antara berbagai nilai-nilai dan nilai-nilai itu mungkin berhubungan dengan diri sendiri atau mungkin nilai-nilai itu luas dan dimiliki oleh banyak orang lain. Orang yang neurotis tidak memiliki nilai-nilai atau hanya memiliki nilai-nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara. Nilai-nilai orang yang neurotis tidak tetap atau tidak cukup kuat untuk mengikat atau mempersatukan semua segi kehidupan. 
Suara hati juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang tidak matang sama seperti suara hati kanak-kanak, yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan-pembatasan dan larangan-larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke dalam masa dewasa. Suara hati yang tidak matang bercirikan perasaan “harus” dan bukan “sebaiknya”. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama dan nilai-nilai etis. 
DAFTAR PUSTAKA

Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan, model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius
 

Teori Kepribadian Henry A Murray

Definisi Kepribadian 
Kepribadian didefinisikan Muray sebagai  abstraksi yang dirumuskan oleh teoretikus dan bukan merupakan gambaran tentang tingkah laku individu belaka; Kepribadian individu adalah rangkaian peristlwa yang secara ideal mencakup seluruh rentang hidup sang pribadi. ”Sejarah kepribadian adalah kepribadian itu sendiri.”; Definisi kepribadian harus mencerminkan baik unsur-unsur tingkah laku yang bersifat menetap dan berulang maupun unsur-unsur yang baru dan unik. Kepribadian itu adalah agen yang mengatur dan memerintah dalam diri individu. Tugas-tugasnya meliputi mengintegrasikan konflik-konflik dan rintangan-rintangan yang dihadapi individu, memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu dan menyusun rencana-rencana untuk mencapai tujuan-tujuan di masa mendatang. Kepribadian terletak di otak. ”No brain, no personality.”

Jadi, cara Murray rnerumuskan kepribadian menunjukkan bahwa ia sangat berorientasi pada pandangan yang memberi bobot memadai pada sejarah organisme, fungsi kepribadian yang bersifat mengatur, ciri-ciri berulang dan baru pada tingkah laku individu, hakikat kepribadian yang abstrak atau konseptual, dan proses-proses fisiologis yang mendasari proses-proses psikologis.

Enduring Aspect of Personality
Murray melihat kepribadian ada dalam perubahan yang terus-menerus. Oleh sebabnya, seperti sebagaian ahli teori lain, Murray secara khusus peduli pada aspek dinamis keaktifan kepribadian dan konsepnya akan “kebutuhan” dan “tekanan”. konsep-konsep ini, walaupun secara esensial dinamis, benar-benar memiliki stabilitas yang tinggi sepanjang waktu. 
Murray mungkin lebih cenderung dengan sebuah pandangan struktural akan kepribadian dalam konsep id, ego, superego dan ego idealnya, yang telah dia pinjam dari teori psikoanalisis dan yang banyak dia gunakan sebagaimana Freud.  Kendatipun  demikian,  formulasinya sendiri akan tingkah laku, program, rangkaian program, bagan-bagan, kemampuan dan prestasi unik pada sistem  pemikirannya dan kita akan mengeksplor fenomena terakhir ini kemudian.

Proceeding” dan “Serial”
Unit dasar perilaku adalah proceeding, yang interaksi dengan waktu terbatas antara satu orang dengan seorang lain atau lebih atau antara satu orang dengan satu objek. Sebuah proceeding adalah “satu bagian temporal” yang bertahan cukup panjang untuk sebuah “pola perilaku yang signifikan secara dinamis” yang harus dilengkapi.
Serial adalah serangkaian proceeding dan karenanya  sebuah unit perilaku yang lebih lama. Karena “tidak ada satupun proceeding … dapat difahami tanpa merujuk pada sesuatu yang menyebabkannya dan tanpa merujuk pada tujuan serta  harapan pemain, rancangannya untuk masa depan” (Murray, 1951), penting dan seringkali perlu untuk meneliti perilaku sepanjang periode waktu yang lebih lama. Misalnya, untuk memahami makna utuh dari sebuah wawancara kerja khusus, kita mungkin perlu untuk melihat serial keseluruhan karir seseorang.

Ordination, Abilities, And Achievements
Ordination (Pentahbisan) adalah istilah Murray untuk proses mental yang lebih tinggi dimana seseorang memilih dan ditempatkan ke dalam operasi sebuah rencana tindakan yang memiliki keadaan akhir yang diinginkan. Ordination memiliki dua komponen: Serial Programs dan Schedule. Serial Program adalah pengaturan subgoals yang membentang ke masa depan dan dirancang untuk menyebabkan beberapa tujuan utama. Dengan demikian, orang yang berharap menjadi presiden suatu perusahaan mungkin memiliki subgoals mendapatkan promosi, bergabung dengan klub, dan membeli sebuah rumah di mana ia bisa berlibur.
Orang menggunakan Schedule untuk mengatur tindakan yang mereka ambil dalam memuaskan kebutuhan mereka, untuk menghindari konflik antara competing needs (kebutuhan bersaing) dan wises (keinginan), yaitu, rencana seseorang yang mengatur mereka. Jika seseorang ingin, misalnya, bekerja berjam-jam karena ambisi untuk dipromosikan, tetapi juga ingin menghadiri konser karena sangat menyukai musik, dia mungkin memutuskan untuk membeli tiket untuk acara pada akhir pekan saja atau bekerja selama akhir pekan ketika konser sangat baik sedang diberikan pada hari Rabu malam.
Abilities (Kemampuan) dan Achivement (prestasi) seseorang bagi Murray merupakan bagian yang sangat penting dari kepribadian. Penelitian Murray menilai subyek dalam bidang seperti keterampilan mekanik, kepemimpinan, prestasi intelektual, dan perilaku seksual. Kemampuan dan prestasi mengindikasikan baik apa seseorang mampu melakukan dan apa yang dia sebenarnya tidak dengan pengetahuan yang didapat. Dengan demikian, mereka menerangi sifat proses seseorang yang kreatif dan rencana pembuatan.
Murray telah lama menjadi kritikus psikologi dalam  memproyeksikan sebuah imej negatif manusia. Bagi Murray, apa yang bisa seseorang lakukan dan apa yang dia lakukan  sama pentingnya dengan apa yang dia tidak bisa lakukan.  Dalam hubungan ini, menarik untuk memperhatikan kritik Murray pada eksplorasi Freud (1910) akan kepribadian Leonardo Da Vinci. Murray (1968) mengkritiknya karena benar-benar tidak mengindahkan aspek kreatif hidup dan pekerjaan Da Vinci yang bahagia dan sehat.

Dinamika Kepribadian
Sumbangan Murray yang paling khas bagi teori psikologi adalah pembahasannya tentang perjuangan, pencarian, keinginan, hasrat dan kemauan manusia (psikologi motivasi). Pemusatan pada proses motivasi ini sesuai benar dengan keyakinan Murray bahwa penelitian tentang kecenderungan-kecenderungan seseorang yang bersifat mengarahkan merupakan kunci untuk memahami tingkahlaku manusia.
Muray berpendapat bahwa pemahaman yang memadai tentang tingkah laku manusia harus besandar pada sistem yang menggunakan cukup banyak variabel untuk menggambarkan kompleksitas manusia. Ia juga telah berusaha keras memberikan definisi-definisi empiris bagi variabel-variabelnya yang kalaupun tidak sempurna, tetapi sekurang-kurangnya jauh melebihi kemampuan operasional kebanyakan teori sebelumnya di bidang motivasi manusia. Hasil dari usaha-usaha ini adalah sekumpulan konsep yang rnerupakan langkah yang berani untuk menjembatani jurang antara deskripsi klinis dan tuntutan-tuntutan penelitian empiris.

Pengurangan Ketegangan
Seperti Freud dan lain-lain, Murray mengatakan bahwa secara umum, ketika suatu kebutuhan terangsang, kita berada dalam keadaan tegang, dan mencoba memuaskan kebutuhan untuk mengurangi ketegangan. Secara berathap, dalam perkembangan anak, ia belajar untuk berurusan dengan obyek dan melakukan tindakan yang di masa lalunya nampak mengurangi ketegangan.
Bagi Murray, meski demikian, hal ini bukan akhir cerita. Pertama kali, orang sering berusaha secara aktif untuk mengembangkan atau meningkatkan  ketegangan untuk menambah kesenangan yang diperoleh setelah pengurangan ketegangan (tension reduction). Misalnya, kesenangan/kebahagiaan hubungan seksual ditingkatkan dengan stimulasi kasih sayang dan   erotis  (pemanasan) sebelum tindakan seks itu sendiri. Pada kedua kalinya, dalam beberapa jenis kebutuhan, seperti yang berhubungan dengan  pertunjukkan atau kegiatan seni, kesenangan yang menyertai kegiatan yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan; oleh karenanya kebahagiaan tidaklah mesti sebuah fungsi meningkatkan atau mengurangi ketegangan. 

Kebutuhan (Need)
Kebutuhan adalah suatu konstruk (fiksi disepakati atau konsep hipotetis) yang mewakili suatu daya   pada bagian otak, kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi biasanya ia bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku terbuka (atau fantasi) yang   mengubah situasi permulaan sedernikian rupa untuk menghasilkan situasi akhir yang menenangkan (meredakan atau memuaskan) organisme.
Murray menyatakan bahwa adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari: (1) akibat atau hasil akhir tingkah laku, (2) pola atau cara khusus tingkah laku yang bersangkutan, (3) perhatian dan respon selektif terhadap kelompok objek stimulus tertentu, (4) ungkapan emosi atau perasaan tertentu dan (5) ungkapan kepuasan apabila akibat tertentu dicapai atau kekecewaan apabila akibat itu tidak tercapai.
Murray (1938) dan koleganya di Harvard menghasilkan sebuah daftar tentatif  20 kebutuhan yang sangat penting diantaranya kebutuhan akan: Dominance, nurturance, succerence, Affiliasi, dan agresi.
Menurut Murray, semua kebutuhan berinterelasi satu  sama lain dalam cara yang beragam. Kebutuhan tertentu menuntut pemuasan sebelum yang lainnya; misalnya, saat seseorang dalam keadaan terluka atau benar-benar kelaparan atau kehausan maka cara  dia memenuhi kebutuhannya tidak akan sama dengan ketika memenuhi kebutuhan bermain atau memahami. 
Satu dengan yang lain bisa bertentangan. Misalnya, otonomi dapat bertentangan dengan afiliasi; seseorang  mungkin memiliki kebutuhan yang kuat untuk mandiri dan tanpa hubungan, namun ia juga perlu berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang lain. Atau seseorang mungkin bergabung dengan yang lain yakni, satu rangkaian tindakan dapat memenuhi lebih dari satu kebutuhan. Misalnya, agresi dapat bergabung dengan  dominasi; seseorang dapat bekerja untuk kantor politik dan melakukan kampanye permusuhan yang  sangat “ menjatuhkan“ .
Di samping itu, satu kebutuhan dapat lebih rendah daripada yang lainnya; yakni ia hanya bekerja untuk memfasilitasi  yang lainnya. Misalnya, merendahkan (diri) dapat bekerja  untuk melayani afiliasi seperti ketika menjaga hubungan persahabatan, seorang wanita menyalahkan dirinya sendiri untuk kesalahpahaman antara dirinya dan temannya. Murray menggarisbawahi bahwa menapaki rantai subsidiasi bisa bermanfaat dalam memperlihatkan motif dasar seseorang. 

Tekanan (Press)
Konsep Murray tentang tekanan merepresentasikan faktor lingkungan penentu perilaku. Sebuah tekanan adalah atribut atau properti  orang lain dari sebuah objek atau sebuah kondisi lingkungan yang membantu atau menahan kemajuan seseorang kepada satu tujuan tertentu.
“Tekanan sebuah objek adalah  apa yang  bisa ia lakukan pada subjek atau ubtuk subjek kekuatan yang ia miliki untuk mempengaruhi  kebahagiaan subjek dengan satu cara atau lebih.
Hal yang penting untuk membedakan dua aspek tekanan : satu tekanan  alpha  adalah kualitas lingkungan seperti nampak dalam kenyataan (pada tingkat yang kita dapat menentukannya); satu tekanan  beta adalah kualitas lingkungan seperti yang dipersepsikan oleh seseorang. Misalnya, katakanlah sepasang pasangan pulang ke rumah di penghujung hari, dan saat suami mulai mengatakan kepada istrinya tentang pertemuan yang benar-benar menegangkan, dia memikirkan bahwa istrinya tidak memperhatikan dan memutuskan bahwa dia tidak mendukung akan masalahnya: tekanan beta suami  tidak mendukung.  Istrinya sebenarnya telah mendengarkan hanya setengahnya namun bukan karena dia tidak peduli dengan suaminya dan kebahagiaanya; dia telah disibukkan dengan pengumuman di hari itu oleh direktur perusahaannya bahwa dia dan eksekutif senior lainnya  harus dipotong gaji. Pasangan itu telah bergantung pada penghasilan gabungan  untuk membuat sang suami dapat membuka usahanya sendiri; sang istri takut untuk memberitahukan kabar buruknya kepada suami. Oleh karenanya, kita dapat menyebut tekanan Alpha di sini sebagai salah satu inatensi temporal (sikap ketidakperhatian sementara). 
Interaksi Kebutuhan Dan Tekanan : Tema
Untuk merepresentasikan dinamika sebuah perilaku, Murray mengajukan  tema, yang berkaitan dengan interaksi antara “kebutuhan” dan “tekanan”. Dalam beberapa hal, tema adalah sebuah aspek proceeding; yang mendefinisikan suatu interaksi orang ke orang atau orang ke objek yang dapat diamati dan dengan waktu yang terbatas.
Karena beberapa proceeding dapat membentuk sebuah serial maka sejumlah tema dapat dikombinasikan untuk membentuk “tema serial”. Misalnya seorang antropolog mempresentasikan penelitian  terkininya pada sekelompok koleganya. Dia tidak hanya berharap mengesankan koleganya namun juga mengungguli mereka  dalam pengetahuan bidang tersebut. Dia merasa bahwa mereka kritis terhadap metodenya dan  ragu akan hasilnya; dia mempertahankan metodologiny dan menyembunyikan prosedur yang dia rasa tidak tepat. Di sini kita memiliki tema yang berisi  sebuah tekanan alpha dari respon teman sebaya; sebuah tekanan beta dari kritik teman sebaya dan skeptisisme; serta kebutuhan prestasi, dominasi dan pertahanan.

Kunci Pada Keunikan : Kesatuan Tema 
Sebuah kesatuan tema seseorang adalah “kunci pada sifat uniknya” (Murray, 1938). Biasanya ini adalah gabungan kebutuhan  kuat bawah sadar  yang saling berhubungan, yang dihubungkan untuk menekan seseorang yang sedang dihadapkan pada satu atau lebih kejadian di masa kanak-kanak awal. Kebutuhan-kebutuhan itu mungkin kebutuhan yang bertentangan; pengalaman terdahulu mungkin saja berupa kebahagiaan atau trauma. apapun sifat tema itu, ia mengulang-ulang dirinya secara sering selama kehidupan berikutnya.  

Seorang pemuda yang diteliti oleh Murray (1938) dan koleganya misalnya, yang dinilai memiliki kesatuan tema deprivasi (kehilangan) yang menuntun kepada pencarĂ­an agresif untuk pemenuhannya. Ibu dari pemuda ini adalah orang yang cacat dan telah meninggal ketika dia  masih muda. Pemuda ini takut dan benci pada ayahnya yang merupakan ayah yang buruk dan tak menunjukkan sedikitpun kasih sayang kepada sang pemuda dan melarangnya untuk bersekolah. Pemuda itu bertekad untuk meraih sarjana dan menjadi seorang insinyur. Penelitian hidupnya dengan berbagai metode termasuk Thematic Apperception Test atau TAT yang menyatakan  perasaan bawah sadar kehilangan dan dukungan yang teramat sangat dan kebutuhan yang kuat untuk mencapai apa yang telah diabaikan darinya. 

Sumber:
Hall, C.,Lindzey, G. 1985. Personality Theories. NewYork: Jhon Wiley Sons