Isi dari program ini mencakup semua lima bidang utama yang direkomendasikan oleh
para ahli CASEL: self-awareness,
self-management, social awareness, relationship skills and responsible decision
making. Selain lima ini, kami pun merekomendasikan
pa yangdisampaikan Seal et al. (2011): self respect/ respect towards others and leadership, as
well as other categories considered essential for a good life adjustment:
communication, teamwork as well as promoting mental and physical health
Kesimpulan
Kebutuhan dan kegunaan pelatihan yang berkesinambungan dan / pengembangan profesional pribadi untuk orang dewasa muda jelas, sebagaimana dibuktikan oleh teori human capital (Lucas, 1993). Secara
umum, modal manusia dapat
didefinisikan sebagai jenis
pendidikan formal, dan pelatihan dalam pembangunan sosial-emosional tentu cocok dengan kategori ini. Di luar produktivitas, efisiensi
pelatihan dapat diukur berdasarkan empat kriteria, menurut model Kirkpatrick (1987), dan pengalihan
pengetahuan dan keterampilan (Kraiger, Ford &
Salas, 1983). Kriteria
pertama dalam model ini adalah reaksi, yaitu
cara bereaksi terhadap pelatihan (dalam hal informasi, kegiatan, dan pelatih). Tujuannya adalah untuk membuat para peserta merasa bahwa mereka memiliki pengalaman yang berharga, karena pelatih telah
dipersiapkan dengan baik, dan mereka ingin mengulang pengalaman itu. Kriteria kedua kekhawatiran
pembelajaran, lebih tepatnya berapa
banyak peserta belajar, yang dapat
diukur dengan tujuan pembelajaran.
Kriteria ketiga adalah
tentang emosi dan perilaku atau cara peserta menggunakan
informasi yang mereka peroleh dan
bagaimana cara mereka menerapannya. Penting untuk diingat
bahwa perubahan perilaku tertentu
hanya muncul dalam kondisi yang tepat
dan jika kadang-kadang hal itu tidak muncul, karena bisa disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka belum dihargai, bukan karena mereka belum belajar. Kriteria
keempat dan terakhir dari model ini adalah tentang hasil, yang dapat diatur oleh pelatih
atau pelaku sosial lainnya. Umumnya,
mereka yang menghitung hasil
dapat bermanfaat bagi semua orang yang
terlibat.
Referensi
Bar-On, R. (2006). The Bar-On model of
emotional-social intelligence (ESI). Psicothema, 18(suppl.), 13-25.
Barlow, D. H. (1988). Anxiety and its
disorders: The nature and treatment of anxiety and panic. New York:
Guilford Press.
Boyatzis, R. E. (1982). The competent manager:
A model for effective performance. NY: John Wiley & Sons.
Boyatzis, R. E. (2009). Competencies as a
behavioral approach to emotional intelligence. Journal of Management
Development, 28(9), 749-770.
CASEL (2013). CASEL Guide. Effective Social
and Emotional Learning Programs, retrieved from http://casel.org/guide/
Durlak, J. A., Weissberg, R. P., & Pachan,
M. (2010). A meta-analysis of after-school programs that seek to promote
personal and social skills in children and adolescents. American Journal of Community Psychology, 45,
294–309.
Elias, J.M. (2003). Academic and Social –
Emotional Learning. International
Academy of Education. Retrieved from http://www.ibe.unesco.org.
Gardner, H. (1993). Frames of mind: The theory of multiple
intelligences. New York, NY: Basic Books.
Goleman, D. (1995). Emotional intelligence:
why it can matter more than IQ. New York: Bantam.
Kanfer F.H. & Goldstein A.P. (1991):
Helping People Change. New York: Pergamon Press.
Kirkpatrick, D.L. (1976), Evaluation of
training, in Craig, R.L. (Ed.), Training and Development Handbook, 2nd ed.,
McGraw-Hill, New York, NY, 301-319.
Kolb, D. A. (1984). Experiential learning:
Experience as the source of learning and development. New Jersey:
Prentice-Hall.
Kraiger, K., Ford, J.K. and Salas, E. (1993).
Application of cognitive, skill-based, and affective theories of learning
outcomes to new methods of training evaluation, Journal of Applied Psychology,
Vol. 78, 311-28.
Lucas,
R.E. (1993). Making a miracle, Econometrica, vol.61,
251 –272.
Newman, J.Z. (2011). Call for Evaluation Studies of Social and
Emotional Learning Programs. CASEL: University of Illinois at Chicago.
Salovey, P. & Mayer, J.D. (1990).
Emotional Intelligence. Baywood Publishing.
Seal, C. R., Boyatzis, R. E., & Bailey, J.
R. (2006). Fostering emotional and social intelligence in organizations. Organization Management Journal, 3(3), 190-209.
Seal, C.R., Naumann, S., Scott, A. &
Royce-Davis, J. (2011). Social-emotional development: a new model of student
learning in higher education. Research in Higher Education Journal, 10, 1-13.
Thorndike, E.L. (1920). Intelligence and its
uses. Harper Magazine, 140, 227-235.
Vaida, S. (2012). The Effects of a Social
Emotional Learning Program on the Thinking Pattern of a Group of University
Students. Problems of Psychology in the
21st Century, 4(4):62-70.
Waters, E., & Sroufe, L. A. (1983). Social
competence as a developmental construct. Developmental Review, 3, 79–97.
Zins, J. E., Weissberg, R. P., Wang, M. C., &
Walberg. H. J. (Eds.). (2004). Building academic success on social and
emotional learning: What does the research say? New York: Teachers College
Press.