Pages

Senin, 19 Agustus 2013

Orang yang dikuasai Setan

Tidak akan ada yang dapat selamat dari penyesatan yang aku lakukan kecuali hamba-hamba-Mu yang beribadah dengan ikhlas. Aku tidak mampu menguasai mereka, karena jiwa mereka penuh dengan zikir menyebut asma-Mu. (40) Keikhlasan hamba-hamba-Mu dalam sikap beragama mereka itu adalah jalan yang lurus yang tidak dapat aku lawan. Aku tak mampu menyesatkan mereka." (41) Allah berfirman, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang tulus murni dan ikhlas dalam sikap beragama itu memang tidak dapat kau sesatkan. Tetapi, orang-orang tersesat yang mengikutimu, jiwa mereka dapat kau kuasai dan kau sesatkan. (42) (QS. Al Hijr [15]: 40-42)

Dan jika kamu telah melakukan hal itu dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan menjaga dirimu dari setan dan godaannya. Setan tidak akan pernah dapat mempengaruhi orang-orang yang hatinya dipenuhi keimanan pada Allah, orang-orang yang memohon perlindungan dan bertawakal hanya kepada-Nya. (99) Setan hanya dapat mempengaruhi dan membahayakan manusia yang berhati kosong dari keterkaitan dan cinta pada Allah. Orang seperti itu tidak punya pelindung dari pengaruh setan. Maka dengan mudah mereka tunduk pada setan seperti tunduknya seseorang pada temannya. Setan menjerumuskan mereka ke dalam kesyirikan dan menyembah tuhan-tuhan selain Allah yang tidak dapat mendatangkan kebaikan atau kemudaratan. (100) (QS. An Nahl [16]: 99-100)

Pagi ini, ketika saya baca Quran Surat an Nisa di awal bagian juz 6, saya membaca keterangan di bawahnya yang menjelaskan tentang bagaimana orang yang bisa dikuasai setan, kenapa ia bisa dikuasai setan, dan bagaimana agar setan tdak bisa menguasai diri manusia. Quran surat Al Hijr ayat 40-42 dan An Nahl ayat 99-100 di atas merupakan jawaban dari tiga pertanyaan tersebut.

Allah tidak akan menjadikan setan berkuasa atas hambaNya, sehigga hamba itu sendiri memberi jalan kepada setan dengan mentaati setan dan  melakukan keusrikan kepada Allah. Dengan demikian orang yang bisa dikuasai setan merupakan orang yang memang sengaja mentaati setan akibat dari kemusrikan kepada Allah. Ketika itulah Allah menjadikan dia dikuasai oleh setan. Setan selalu menyerukan keburukan, menheluarkan manusia dari cahaya hidayah ke kesesatan.

Allah mengurus segala urusan orang-orang Mukmin, menolong mereka dengan mengeluarkan mereka dari keraguan dan kebimbangan kepada cahaya kebenaran dan ketenangan. Orang-orang kafir dikuasai setan dan para propagandis kejahatan. Setan dan propagandis kejahatan itu selalu berusaha mengeluarkan mereka dari cahaya keimanan yang telah menjadi fitrah dan jelas dengan tanda-tanda kekuasaan Allah, kepada kekafiran dan kerusakan. Orang-orang kafir itu adalah penghuni neraka yang akan kekal di dalamnya. (QS. AL Baqoroh [2]:257)

 Segala kebaikan itu bersumber dari Allah, karena itu ketika kita mendapat kebaikan maka kita harus bersegera memuji Allah swt. Kepatuhan terhadap Allah dengan membersihkan hati dari segela sesuatu selain Allah swt merupakan cara agar setan tidak bisa menguasa manusia. Memohon perlindungan kepadaNya merupakan pegangan tali yang kuat yang tidak bisa diputuskan oleh setan. Kepada Allahlah kita menyembah dan kepadaNya kita memohon pertolongan. Semoga kita dijadikan Allah sebagai hamba-hamba yang tulus ikhlas beribadah kepadaNya dan mendapat keridhoan dariNya.

Hasbunallah wanikmal wakil, cukuplah Allah sebagai satu-satunya penolong kita...