Setiap orang pasti ingin bahagia, dan mencari cara agar dirinya bisa merasakan kebahagiaan. Bahkan ada beberapa orang yang mencari kebahagiaan dengan menghabiskan uang banyak, bahkan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Padahal, kebahagiaan itu sendiri sumbernya ada pada diri, bagiamana diri bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri, mensyukuri apa yang ada tersebut, atau dalam berbuat kebaikan. Berikut ada lima hal yang mungkin sederhana untuk mendapat kebahagiaan.
Latihan
aerobik meningkatkan mood positif seseorang. Pada tahun 2005, peneliti di Chicago State University dan University of Minnesota menganalisis 158 penelitian
yang dilakukan antara tahun 1979 dan
2005 (Reed & Ones, 2006). Mereka
menemukan bahwa pengaruh latihan
aerobik secara konsisten positif,
Dengan kata lain, latihan fisik dapat mengangkat mood Anda
ketika Anda membutuhkannya.
Dalam sebuah studi yang lebih baru,
para peneliti Swedia di
Halmstad University menganalisis 15 studi yang berbeda dan
menemukan bahwa latihan fisik dapat
menjadi obat bagi depresi
ringan dan sedang yang efektif(Josefsson, Lindwall,
& Archer, 2014). Perlu di ingat bahwa Tubuh
dan pikiran tidak dapat
dipisahkan. Untuk
itu lakukanlah beberapa gerakan untuk membantu meningkatkan mood anda.
- Hubungi teman atau anggota keluarga Anda
Hubungan
sosial yang positif merupakan suatu landasan dari kebahagiaan
dan kesehatan (Cacioppo&Cacioppo,
2014). Sebuah percakapan dengan seorang teman dapat memiliki efek
positif, meningkatkan energi dan menumbuhkan motivasi bagi Anda.
Bahkan, hanya dengan milik
kelompok sosial atau memiliki hubungan pribadi minimal dengan orang lain, akan menciptakan menciptakan motivasi yang signifikan (Walton, Cohen, Cwir&
Spencer, 2012). Jika ada
orang di sekitar Anda sekarang yang Anda sukai dan hargai, kunjungilah dan
berbicara dengan mereka. Atau sapalah mereka melalui telepon Anda.
- Tuliskan
3 hal yang bisa Anda syukuri.
Banyak
orang menjaga sebuah jurnal (catatan) di mana
mereka menuliskan hal-hal yang mereka syukuri.
Latihan sederhana untuk mengetahui betapa beruntung nya Anda adalah dengan mengidentifikasi (minimal) "tiga
hal yang baik," yang
ada pada diri Anda. Hal ini telah
terbukti memberikan baik efek langsung terhadap kebahagiaan (Emmons, & McCullough, 2003).
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan
pada tahun 2012, psikolog positif Stephen Schueller
dan Acacia Taman
menguji strategi ini dalam seting online (Schueller & Parks, 2012) dan menemukan bahwa hal ini memilki manfaat
langsung selama enam
bulan. Cobalah tuliskan tiga hal baik
yang bisa Anda syukuri dalam hidup Anda, dan berbahagialah.
- Membayangkan
Hasil terbaik dalam waktu yang dekat
Penelitian
secara konsisten menunjukkan bahwa
ketika Anda
membayangkan "best possible self"
membuat Anda secara signifikan lebih optimis (Meevissen, Peters,& Alberts, 2011), dan memberikan
berbagai emosi positif.
Caroline Miller bahkan menyarankan
untuk "berpura-pura" menjadi optimis ketika
berpikir tentang masa depan. Dengan Optimis, Anda
akan bisa mengendalikan hal-hal di sekitar Anda. Sejalan
dengan kepercayaan umum, berpikir positif tentang masa depan merupakan self-fulfilling
prophecy (Kecenderungan
seseorang berbuat sesuai dengan konsep dirinya). Luangkan waktu beberapa menit untuk
membayangkan dan menuliskan
skenario terbaik untuk bulan-bulan atau tahun-tahun mendatang.
Anda mungkin akan terkejut ketika menemukan
bagaimana masa depan yang cerah bisa Anda dapat.
- Menseting
niat setiap hari.
Salah
satu model yang paling
mapan dan divalidasi dari kesehatan psikologis diterbitkan
oleh Carol Ryff dari University of Wisconsin hampir 20 tahun yang lalu (Ryff, 1995). Ini mencakup enam elemen yang membentuk kebahagiaan, dan otonomi
seseorang merupakan hal yang
paling menonjol. menseting tujuan harian akan memandu
hari-hari
Anda, dan menempatkan
Anda di kursi
pengemudi, di mana Anda dapat
membuat keputusan secara
sadar, daripada bersifat
reaktif. Anda mungkin tidak
bisa mendapatkan jalan Anda sepanjang waktu, tetapi hanya dengan menyadari apa yang
ingin Anda capai akan menyerasikan diri Anda
dengan tujuan Anda, dan
memberikan kesempatan bagi Anda untuk
tetap konsisten
dalam berinteraksi dengan dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
Cacioppo, J. T. and Cacioppo, S. (2014),
Social Relationships and Health: The Toxic Effects of Perceived Social Isolation. Social
and Personality Psychology
Compass, 8: 58–72.
Emmons, R. A., & McCullough, M. E.
(2003). Counting blessings versus burdens: an experimental investigation of
gratitude and subjective well-being in daily life. Journal of personality
and social psychology, 84(2), 377.
Josefsson, T., Lindwall, M. and Archer,
T. (2014), Physical exercise intervention in depressive disorders:
Meta-analysis and systematic review. Scandinavian Journal of Medicine &
Science in Sports, 24:
259–272.
Meevissen, Y., Peters, M. L., &
Alberts, H. J. (2011). Become more optimistic by imagining a best possible
self: Effects of a two week intervention. Journal of behavior therapy and experimental psychiatry, 42(3),
371-378.
Reed, J., & Ones, D. S. (2006). The
effect of acute aerobic exercise on positive activated affect: A meta-analysis.
Psychology of Sport and Exercise, 7(5), 477-514.
Ryff, C. D. (1995). Psychological
well-being in adult life. Current directions in psychological science,
99-104.
Schueller, S. M., & Parks, A. C.
(2012). Disseminating self-help: positive psychology
exercises in an online trial. Journal of medical Internet research, 14(3),
e63.
Walton, G. M., Cohen, G. L., Cwir, D.,
& Spencer, S. J. (2012). Mere belonging: the power of social connections.
Journal of personality and social psychology, 102(3), 513.