Pages

Jumat, 11 Juli 2014

Lima cara untuk membuat diri kita bahagia



Setiap orang pasti ingin bahagia, dan mencari cara agar dirinya bisa merasakan kebahagiaan. Bahkan ada beberapa orang yang mencari kebahagiaan dengan menghabiskan uang banyak, bahkan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Padahal, kebahagiaan itu sendiri sumbernya ada pada diri, bagiamana diri bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri, mensyukuri apa yang ada tersebut, atau dalam berbuat kebaikan. Berikut ada lima hal yang mungkin sederhana untuk mendapat kebahagiaan.


  • Lakukan Latihan Fisik

Latihan aerobik meningkatkan mood positif seseorang. Pada tahun 2005, peneliti di Chicago State University dan University of Minnesota menganalisis 158 penelitian yang dilakukan antara tahun 1979 dan 2005 (Reed & Ones, 2006). Mereka menemukan bahwa pengaruh latihan aerobik secara konsisten positif, Dengan kata lain, latihan fisik dapat mengangkat mood Anda ketika Anda membutuhkannya. Dalam sebuah studi yang lebih baru, para peneliti Swedia di Halmstad University menganalisis 15 studi yang berbeda dan menemukan bahwa latihan fisik dapat menjadi obat bagi depresi ringan dan sedang  yang efektif(Josefsson, Lindwall, & Archer, 2014). Perlu di ingat bahwa Tubuh dan pikiran tidak dapat dipisahkan. Untuk itu lakukanlah beberapa gerakan untuk membantu meningkatkan mood anda.


  • Hubungi teman atau anggota keluarga Anda

Hubungan sosial yang positif merupakan suatu landasan dari kebahagiaan dan kesehatan (Cacioppo&Cacioppo, 2014). Sebuah percakapan dengan seorang teman dapat memiliki efek positif, meningkatkan energi dan menumbuhkan motivasi bagi Anda. Bahkan, hanya dengan milik kelompok sosial atau memiliki hubungan pribadi minimal dengan orang lain, akan menciptakan menciptakan motivasi yang signifikan (Walton, Cohen, Cwir& Spencer, 2012). Jika ada orang di sekitar Anda sekarang yang Anda sukai dan hargai, kunjungilah dan berbicara dengan mereka.  Atau sapalah mereka melalui telepon Anda.


  • Tuliskan 3 hal yang bisa Anda syukuri.

Banyak orang menjaga sebuah jurnal (catatan) di mana mereka menuliskan hal-hal yang mereka syukuri. Latihan sederhana untuk mengetahui betapa beruntung nya Anda adalah dengan mengidentifikasi (minimal) "tiga hal yang baik," yang ada pada diri Anda. Hal ini telah terbukti memberikan baik efek langsung terhadap kebahagiaan (Emmons, & McCullough, 2003). Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2012, psikolog positif Stephen Schueller dan Acacia Taman menguji strategi ini dalam seting online (Schueller & Parks, 2012) dan menemukan bahwa hal ini memilki manfaat langsung selama enam bulan. Cobalah tuliskan tiga hal baik yang bisa Anda syukuri dalam hidup Anda, dan berbahagialah.


  • Membayangkan Hasil terbaik dalam waktu yang dekat

Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa ketika Anda membayangkan "best possible self" membuat Anda secara signifikan lebih optimis (Meevissen, Peters,& Alberts, 2011), dan memberikan berbagai emosi positif. Caroline Miller bahkan menyarankan untuk "berpura-pura" menjadi optimis ketika berpikir tentang masa depan. Dengan  Optimis, Anda akan bisa mengendalikan hal-hal di sekitar Anda. Sejalan dengan kepercayaan umum, berpikir positif tentang masa depan merupakan self-fulfilling prophecy (Kecenderungan seseorang berbuat sesuai dengan konsep dirinya). Luangkan waktu beberapa menit untuk membayangkan dan menuliskan skenario terbaik untuk bulan-bulan atau tahun-tahun mendatang. Anda mungkin akan terkejut ketika menemukan bagaimana masa depan yang cerah bisa Anda dapat.


  • Menseting  niat setiap hari.

Salah satu model yang paling mapan dan divalidasi dari kesehatan psikologis diterbitkan oleh Carol Ryff dari University of Wisconsin hampir 20 tahun yang lalu (Ryff, 1995). Ini mencakup enam elemen yang membentuk kebahagiaan, dan otonomi seseorang merupakan hal yang paling menonjol. menseting tujuan harian akan memandu hari-hari Anda, dan  menempatkan Anda di kursi pengemudi, di mana Anda dapat membuat keputusan secara sadar, daripada bersifat reaktif. Anda mungkin tidak bisa mendapatkan jalan Anda sepanjang waktu, tetapi hanya dengan menyadari apa yang ingin Anda capai akan menyerasikan diri Anda dengan tujuan Anda, dan memberikan kesempatan bagi Anda untuk tetap konsisten dalam berinteraksi dengan dunia.

DAFTAR PUSTAKA
Cacioppo, J. T. and Cacioppo, S. (2014), Social Relationships and Health: The Toxic Effects of Perceived Social Isolation. Social and Personality Psychology Compass, 8: 58–72.
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdens: an experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily life. Journal of personality and social psychology, 84(2), 377.
Josefsson, T., Lindwall, M. and Archer, T. (2014), Physical exercise intervention in depressive disorders: Meta-analysis and systematic review. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 24: 259–272.
Meevissen, Y., Peters, M. L., & Alberts, H. J. (2011). Become more optimistic by imagining a best possible self: Effects of a two week intervention. Journal of behavior therapy and experimental psychiatry, 42(3), 371-378.
Reed, J., & Ones, D. S. (2006). The effect of acute aerobic exercise on positive activated affect: A meta-analysis. Psychology of Sport and Exercise, 7(5), 477-514.
Ryff, C. D. (1995). Psychological well-being in adult life. Current directions in psychological science, 99-104.
Schueller, S. M., & Parks, A. C. (2012). Disseminating self-help: positive psychology exercises in an online trial. Journal of medical Internet research, 14(3), e63.
Walton, G. M., Cohen, G. L., Cwir, D., & Spencer, S. J. (2012). Mere belonging: the power of social connections. Journal of personality and social psychology, 102(3), 513.