Di balik ke tidak tahuan itu… Ada banyak ilmu yang bersembunyi
Yang malu bertemu jika kita malas menemui
Yang memberikan kemudahan jika
kita pakai
Yang menerangi di saat kta ingin
penerangan……
Siapa yang tidak kenal dengan
Istilah musik? Dari anak kecil sampai
kakek-nenek pun tahu. Musik yang selalu menemani kehidupam sehari-hari, di
televisi, di jalan-jalan, di tempat umum, bahkan tempat-tempat peribadatan pun alunan
musik sering dimainkan. Di saat kita lahir kedunia pun, musik sudah menjadi
perilaku pertama kita dalam menyambut dunia. Bahkan dengan musik pertama kita
itu, orang-orang sekeliling kita tertawa bahagia.
Dakwah dengan kesenian termasuk
seni musik merupakan satu kebutuhan saat ini. Sebab dakwah dengan media musik
ini selain bermakna sebagai amar makruf
nahyi munkkar, juga dalam rangka membangun kemampuan intuisi umat.
Keuntungan dengan dakwah ini, tidak sebatas ber-amar makruf nahyi munkar, melainkan juga sebagai aktivitas olah
rasa atau olah qalbu.
Pada masa rasulullah pun Nasyid
serng dinyanyikan sebagai bentuk pemujaan terhadap Allah maupun terhadap
Rasul-Nya seperti nasyid Thala’al badru yang dinyanyikan kaum Anshar dengan
iringan musik rebana guna memuliakan kedatangan rombongan nabi Muhammad saw
saat hijrah adri mekah ke madinah.
Di Indonesia sendiri budaya
bermusik bukanlah sesuatu hal yang baru. Sunan Bonang salah satu penyebar islam
di Indonesia memandang kesenian termasuk seni bunyi-bunyian sebagai benda yang
lebih penting dari sebilah pedang.
Identitas musik Islam adalah
musik yang memilki jiwa dan semangat penyerahana diri terhadap Allah swt. Sikap
tersebut tidak hanya dilakukan di saat menciptakan, melainkan juga saat menyajikannya, sebab Allah swt tidak
menyukai sesuau yang berlebihan melainkan menyukai kebersajahajaan.
Jagala Hati
janga kau kotori
Jagalah Hati
lentara hidup ini
Jagalah hati
jangan kau nodai
Jagalah ahti
cahaya ilahi
Bila hati
kian bersih
Fikiranpun
akan jernih
Semangat
hidup kan gigih
Prestasi
mudah di raih
(aa Gym)