Jangan
mati-matian mencari sesuatu yang tidak dibawa mati. Kalimat sederhana yang
menyiratkan berbagai makna khusus bagi saya pribadi. Innallah yabsutu rizqo
liman yasaa (sesuangguhnya Allah melapangkan rezeki kepada orang yang Dia
kehendaki). Setiap orang sudah pasti punya takaran rizkinya masing-masing. Manusia tidak bisa memaksa “sama” atau rizki yang dimiliki antara satu orang dengan orang
lain. kita bisa dan pandai menerima dan memanfatkan
apa yang ada, itulah kekayaan sejati.
Ada orang yang
hidupnya terus menerus digunakan untuk mencari dan menumpuk materi. Orang
tersebut menganggap bahwa dengan materi itu ia akan bahagia, seakan surga sudah
digenggama ketika ia mendapat materi yan berlimpah. Itulah tipe orang yang
buta, orang yang “menduniakan akhirat” yang tidak sadar bahwa dunia itu
tidak ada apa-apanya dibanding akhirat. Berbeda halnya dengan orang yang telah
tercerahkan, moral nya bagus, etikanya baik, konsisten. Orang tersebut selalu
berusaha untuk “mengakhiratkan dunia” dan “menduni akahiratkan
kehidupan”. Orang tersebut adalah orang yang memilki visi yang menembus
realitas dunia.
Sedekat apapun
kita dengan makhluk jangan pernah sekali-kali menyandarkan kepadanya,karena
boleh jadi ia akan membuat kita kecewa. Allah adalah satu-satunya sandaran bagi
kita. Kita tidak mungkin menemukan alasan untuk menolak akan kemahakuasaan
Allah dan kelemahan makhluk. Semoga semakin terdorong untuk senantiasa lebih
baik dan lebih maju.