Pages

Sabtu, 16 Februari 2013

Menabur Kebaikan di Bumi



Jangan mati-matian mencari sesuatu yang tidak dibawa mati. Kalimat sederhana yang menyiratkan berbagai makna khusus bagi saya pribadi. Innallah yabsutu rizqo liman yasaa (sesuangguhnya Allah melapangkan rezeki kepada orang yang Dia kehendaki). Setiap orang sudah pasti punya takaran rizkinya masing-masing. Manusia tidak bisa memaksa “sama” atau  rizki yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain. kita bisa dan pandai menerima dan memanfatkan apa yang ada, itulah kekayaan sejati.
Ada orang yang hidupnya terus menerus digunakan untuk mencari dan menumpuk materi. Orang tersebut menganggap bahwa dengan materi itu ia akan bahagia, seakan surga sudah digenggama ketika ia mendapat materi yan berlimpah. Itulah tipe orang yang buta, orang yang “menduniakan akhirat” yang tidak sadar bahwa dunia itu tidak ada apa-apanya dibanding akhirat. Berbeda halnya dengan orang yang telah tercerahkan, moral nya bagus, etikanya baik, konsisten. Orang tersebut selalu berusaha untuk “mengakhiratkan dunia” dan “menduni akahiratkan kehidupan”. Orang tersebut adalah orang yang memilki visi yang menembus realitas dunia.
Sedekat apapun kita dengan makhluk jangan pernah sekali-kali menyandarkan kepadanya,karena boleh jadi ia akan membuat kita kecewa. Allah adalah satu-satunya sandaran bagi kita. Kita tidak mungkin menemukan alasan untuk menolak akan kemahakuasaan Allah dan kelemahan makhluk. Semoga semakin terdorong untuk senantiasa lebih baik dan lebih maju.