Perubahan besar bangsa ini harus diawali dari pendidikan. Pendidikan bangsa ini sudahlah bagus, tapi prosesnya kurang tepat. Anak-anak selalu diminta orang tuanya untuk terus belajar, padahal menurut prosesnya, sebelum anak mencapai usia belajar, anak harus terpenuhi usia bermainnya terlebih dahulu. Jika orang tua merampas hak anak untuk beramin lebih cepat, maka kelak para orang tua akan menemukan anaknya dewasa, tetapi kekanak-kanakan. Karena itu ajaklah anak-anak itu bermain sambil belajar, bukan belajar sambil bermain, karena belajar sambil bermain pasti itu tidak akan benar, tetapi kalo bermain sambil belajar itu pasti ada bonusnya. Pertanyaan nya kemudian bagaimana sebenarnya manfaat bermain bagi anak?
- Bermain mampu menghilagkan stress, dan mendukung kreatifitas anak,
- Bermain membantu KEAKASARAAN, mengenali dan mengorganisasikan simbol-simbol, sehingga anak akan lebih mudah untuk menulis dan bertutur. Ketika anak-anak memahami bahwa balok dapat melambangkan bangunan, krayon dapat digunakan di atas kertas untuk menggambar bunga, dan boneka hewan dapat melambangkan kenyamanan dan dukungan, mereka memahami simbol dalam cara yang sama mereka akan belajar untuk memahami kata-kata sebagai simbol yang mewakili benda-benda nyata.
- Bermain membantu anak belajar pelajaran, seperti matematika. Dengan bermaian anak akan lebih tertarik dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar matematika.
- Bermain meningkatkan self regulasi anak. Self regulasi berperan sebagai pengendali dalam mengendalikan emosi dan perilaku sehingga bagi anak-anak, self regulasi akan membantu untuk membuat keputusan yang baik. Penelitian menujukan bahwa siswa degan tingkat regulasi rendah lebih rentan untuk putus sekolah, dan siswa denga self regulasi tinggi mampu meningkatkan kinerja di sekolah. Karena bermain mempromosikan self-regulation, bermain berguna dalam membantu anak mengembangkan kesuksesan, baik di sekolah, maupun di luar sekolah
- Manfaat secara sosial dari bermain adalah bertmbahnya keterampilan sosial. Ketika anak-anak bermain dengan anak lain, mereka belajar untuk bernegosiasi, berhubungan dengan orang lain; membantu anak untuk belajar metode yang tepat untuk menangani konflik; mengekspresikan frustrasi dan agresi; serta mengembangkan keterampilan Komunikasi dan berbahasa