Pages

Senin, 11 November 2013

Dariku tentangmu

Emha Ainun Nadjib, sebuah nama yang tidak asing bagi orang Indonesia, seorang seniman, budayawan, dan agamawan yang pluralis. Kegiatannya selalu berkeliling ke pelosok negeri membagi cinta dan kemesraan bagi manusia, kemesraan yang hubungannya dengan Allah sang pencipta dan sesama manusia; pengasuh majelis Maiyah, Bambang wetan, Macopat Syafaat, yang selalu mengajak "bangun" dan terbuka melihat berbagai persoalan. Baginya (dan menjadi perinsip yang saya pegang) kehidupan itu harus dipandang dalam kacamata yang luas, sehingga ia selalu berinteraksi dengan apapun dan siapapun. Perinsipnya satu, "Jangan menuhankan siapapun", mungkin untuk sekedar menyukai tak apa, tetapi untuk lebih dari itu, untuk mengkultuskan manusia adalah perbuatan terlarang yang "Haram" dilaksanakan.

Banyak orang memanggilnya cak.. sapaan khas jawa timur yang melekat dinamanya. CAK NUN. bagi saya, cak Nun ini merupakan tipe Sunan Kalijaga Komteporer, guru yang selalu mengajak dan menjernihkan pemahaman akan hidup dan kehidupan. Dakwah itu tidak selalu harus dalam mimbar, disampaikan oleh orang berjubah, yang dipelajari sekitar haram, sekitar sholat, dan ritual-ritual ibadah. Dakwah itu luas Islam itu juga luas, mencakup berbagai aspek kehidupan manusia.

Berguru kepadamu itu cak, bagiku adalah rizki yang besar dari Allah
Kau menyadarkan apa yang telah ada
mengingatkan yang terkadang lupa
Kau selalu mengajarkan cinta mengajarkan kemesraan hidup
Kau selalu mengajak aku semakin cinta dan taat kepada Allah dan RasulNya

Ini hanya sekedar sanjungan murid kepada guru saja Cak, bukan untuk pengkultusan.

Tak banyak kau bicara "kamu"
Kau selalu menyentil diri ini dengan "Aku"
Empatimu yang kau tampakkan
pelajaran yang kau sampaikan
Mudah dicerna dan dipahami

Pelajaran-pelajaran saat ini yang ku pelajari
seperti telah kau teliti dan renungi.
Mungkin kau tak bertitel, tapi kau punya titel
Trimakasih cak..
Semoga Allah selalu melindungi dan meridhoi setiap usaha-usahamu
Kau salah satu guru kesejatian di Universitas kehidupan

Allahumma Shalli'ala Muhammad
Hasbunallah wanikmal wakil