Pages

Senin, 19 Mei 2014

Mainan yang mendidik: Mengembangkan ketermpilan dan Nilai pada Anak



Anak dilahirkan sebagai seorang pembelajar. Mereka terkadang belajar tidak hanya dari apa yang diajarkan oleh orang tua, tapi mereka belajar pada diri mereka sendiri. Msalnya, tidak ada yang pernah mengatakan secara explisit kepada mereka bahwa apabila benda dilempar akan jatuh ke tanah. Tapi pengalaman berulang ketika mereka menjatuhkan garpu, sendok, kunci, atau mainan adiknya ke lantai  telah mengajarkan mereka ilmu fisika.  Secara eksplisit  juga   mereka belajar aturan tata bahasa, mereka belajar mengatakan, " Ayah pukul " untuk mengatakan kepada ayahnya agar memukul bola dan mereka pun  mengatakan, "pukul ayah" ketika mereka memukul ayahnya dengan bantal . Semua itu Tidak pernah diajarkan kepada mereka.

Anak dapat melakukan hal ini karena mereka selalu memberikan perhatian terhadap perilaku orang di sekelilingnya, mengambil isyarat yang ada di lingkungan, mencari pola, dan makna yang lebih luas dari potongan kehidupan yang sering  mereka lihat. Mengingat ini merupakan prestasi yang luar biasa, seharusnya tidak mengejutkan bahwa anak-anak juga belajar dari mainan yang kita sediakan untuk mereka.

Kita sekarang mungkin harus lebih memikirkan nilai apa yang bisa kita ajarkan melalui mainan yang kita berikan untuk anak. Misalnya pesan apa yang akan kita sampaikan kepada anak-anak ketika kita memberikan mainan psitol atau boneka.

Anak belajar melalui bermain. Untuk itulah jenis mainan yang kita berikan harus benar-benar memberikan nilai yang baik kepada anak. Pistol-pistolan mungkin merupakan senjata yang menyenangkan bagi anak, tapi bisa jadi akan memberikan kesan bahwa agresi dan menyakiti orang lain adalah menyenangkan. Bermain boneka sebenarnya memberikan pesan bahwa merawat orang lain adalah penting. Hal ini penting untuk anak laki-laki dan perempuan. Kemudian  Boneka Barbie mengajarkan bahwa berdandan dan terlihat baik (dan tipis) adalah penting. Bermain ini kurang memberikan nilai yang baik.

Jika kita ingin membelikan mainan untuk anak, mungkin kita bisa mempertimbangkan nilai dan keterampilan yang bisa kita sampaikan agar anak belajar dari itu. Misalnya Berikan nilai dan keterampilan akan Pengasuhan dan perawatan (belikan anak boneka), terampil dengan alat (belikan alat set pertukangan), keterampilan spasial yang kuat (belikan satu set Lego), kemampuan verbal yang kuat (Belikan buku-buku dan jurnal) , apresiasi seni (belikan perlengkapan seni), cinta ilmu pengetahuan (belikan mikroskop atau teleskop) , keterampilan olahraga ( belikan alat  permainan olahraga). Mainan-mainan ini mungkin akan membantu mengembangkan keterampilan penting bagi anak, baik anak laki-laki atau pun anak perempuan.

Pekerjaan Rumah bagi orang tua sekarang adalah “pikirkan nilai apa yang akan diajarkan untuk anaknya; dan kemudian pilihlah mainan yang sesuai untuk mereka.”

Allahu’alam
Hasbunallah wanikmal wakil