Salah satu prinsip inti dari psikologi positif adalah mengerahkan segala
kekuatan untuk menghasilkan emosi
positif. Jika seseorang mampu bersyukur, maka ia akan bertindak baik untuk
orang lain. Mereka belajar untuk memahami perjuangan, tantangan, dan kebaikan
orang lain. Jika seseorang telah memiliki perasaan empati, mereka akan menanggapi orang lain dengan baik, kemudian mereka bisa menempatkan diri
mereka di tempat lain.
Bagaimana dan mengapa ini semua terjadi? Otak adalah jawabannya. Otak adalah sumber dari seluruh kegiatan afektif, kognitif, dan konatif manusia. Otak
adalah induk dari semua air mata kebahagiaan manusia, tepat membuat keputusan dan tindakan
yang mungkin menghasilkan hal yang baik ataupun yang buruk. Otak
adalah salah sau sumber penggerak kebaikan manusia. Semua
perilaku yang dilakukan manusia berbasis pada otak. Otak memiliki neuron cermin yang mampu
memantulkan pesan empati , pikiran , kata-kata, dan
perbuatan seseorang.
Penelitian neurosain dan ilmu sosial telah menujukan bahwa struktur otak
berubah melalui pengalaman-pengalaman dalam berbuat baik. Anak-anak dan remaja tidak belajar kebaikan dengan hanya berpikir
tentang kebaikan dan berbicara tentang hal itu. Belajar kebaikan terbaik
adalah dengan merasakan kebaikan dan kemudian memproduksi kebaikan. Kebaikan
merupakan emosi
yang dibutuhkan siswa untuk merasa empati dan merupakan kekuatan yang bisa mereka bagi.
Megingat bahwa berbuat baik itu penting, maka para pengajar harus mampu mendorong kebaikan di dalam kelas mereka dengan mengajarkan empati kepad para muridnya. Guru
harus bisa mengembangkan
pengalaman yang membentuk neuron cermin empati siswa. Patty
O'Grady, Ph.D. (2013) menawarkan pengalaman kelas untuk mengajarkan koneksi
empati pada para siswa, diantaranya melalui:
Notice Kindness- yaitu
siswa mengidentifikasi perasaannya. Siswa harus bisa merasakan kebaikan
terhadap teman sekelasnya, karena teman sekelasnya seperti pasien yang harus segera dibantu
untuk menyelesaikan permasalahannya.
Chart Kindness: Daripada menempatkan nama siswa di papan tulis karena tidak memperhatikan
atau tidak menyelesaikan pekerjaan rumah, lebaih baik siswa diminta untuk membuat
daftar kebaikan terhadap orang lain . Tuliskan
juga nama siswa yang diangap paling baik dan tempatkan nama itu di papan tulis .
Kindness Projects: Ada banyak
proyek kebaikan, misalnya proyek
untuk membantu teman, saudar, atau orang lain seperti anak yatim dan sebaginya.
Bisa juga proyek sedekah, membagikan kata motivasi untuk oranglain dan juga
pryek-proyek lainnya
Teach Empathetic Tolerance. Toleransi terhadap orang lain
mengharuskan para siswa membangun koneksi saraf yang memungkinkan mereka untuk merasa
ramah terhadap orang lain. Mengajarkan toleransi adalah untuk mengajarkan empati yang melahirkan perasaan kebaikan .
“Find a way to teach kindness today and every day”
Allahu’alam
Hasbunallah wanikmal wakil
Sumber bacaan:
O’gray, P. (2013). The Positive Psychology of Kindness. http://www.psychologytoday.com/collections/201405/acts-kindness/the-positive-psychology-kindness. (Akses: 18/05/2014)