Pages

Rabu, 16 April 2014

Belajar membangun Cinta



Rasa cinta merupakan sebuah fitrah bagi manusia. Cinta juga merupakan sebuah kebutuhan yang harus dicukupi oleh manusia. Karena itu, ketika kita berbicara cinta maka kita tidak bisa melepaskan diri dari “bagaimana kita menentukan sikap” terhadap cinta. Apakah kita siap untuk memberikan cinta kita? Untuk siapa kita harus memberikan cinta? Dan bagaimana kita membagikan cinta kita? Sikap yang benar atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan lebih memudahkan kita dalam menghadapi pedihnya ujian hidup. Ingatlah  Menjadi orang yang dicintai tidaklah cukup. Tetapi menjadi orang yang bisa Mencintai dan menerima cinta akan lebih memberi keleluasaan kita dalam menjalankan pedihnya ujian hidup. Imam Syafii mengatakan dalam kitab nya Diwaanu Syafii (2005: 18-19) “Banyak orang berbicara tentang wanita; Menurutnya mencintai wanita merupakan pedihnya ujian hidup. Mencintai wanita Bukanlah cobaan hidup yang pedih. Akan tetapi dekatnya dengan orang yang tidak disukai Itulah cobaan hidup yang pedih” 

Ketika kita mencintai perempuan maka kita harus bisa mencintai nya, sehingga hubungan yang terjalin berjalan baik, dan efek dari hubungan kita tersebut memberikan dampak positif dalam kehidupan kita. Pepatah lama mengatakan bahwa di balik ke suksesan seorang laki-laki ada perempuan hebat di belakang nya.Pepatah tersebut sepertinya menjelaskan untuk kita bahwa hubungan yang baik dengan perempuan yang "tepat" akan membantu kita untuk semakin lebih baik dalam meraih kesuksesan hidup.

Pendapat tersebut dikuatkan oleh sebuah laporan yang disampaikan Burkus (2014) dalam artikelnya yang berjudul “Need Better Ideas? Ask More Women”. Dalam tulisan tersebut di sampaikan bahwa jumlah perempuan dalam sebuah kelompok tertentu mempengaruhi kemampuan kelompok tersebut untuk memecahkan masalah yang kompleks (faktor lain nya yatu manajemen kelompok dalam berbagi informasi; dan kinerja yang tinggi dalam kelompok). Kepekaan sosial yang dimiliki perempuan disinyalir sebagai prediktor yang dapat menjelaskan bagaimana hal tersebut terjadi. Secara umum, perempuan dalam kelompok cenderung sering mengajukan pertanyaan yang lebih memungkinkan untuk  terjadinya diskusi yang lebih kolektif . Banyak penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki skor yang lebih tinggi daripada laki-laki dalam hal kepekaan sosial.

Karena itulah kita harus pandai memilih perempuan yang tepat, yang memang benar secara emosional kita mencintai dia, secara sosial memiliki kepekaan yang tinggi, dan tentunya secara agama memiliki keberagamaan (religiusitas) yang matang, agar ketika kita mencintai wanita tidak menjadi bagian dari kepedihan hidup. Hadits Rasulullah berikut bisa membantu kita bagaimana memilih perempuan yang tepat

"Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (Hadits Bukhari No: 4700)


Dengan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain tentu kita akan lebih mudah memecahkan setiap permasalahan yang sedang kita hadapi. Apakah kita sudah memiliki hubungan yang baik dengan  orang tua, sahabat atau pasangan kita? Mudah-mudahan “iya”.

Allahu’alam
Hasbunallah wanikmal wakil

Bacaan lebih lanjut:
As Syafii. (2005). Diwaanu Al Syafii. Lebanon: Dar El Marefah Beirut
Burkus, D. (2014). Need Better Ideas? Ask More Women. http://www.psychologytoday.com/blog/creative-leadership/201404/need-better-ideas-ask-more-women?tr=MostViewed (Akses: 16 April 2014)
Lidwa Pusaka Software kitab 9 Hadits