Rasa cinta
merupakan sebuah fitrah bagi manusia. Cinta juga merupakan sebuah kebutuhan
yang harus dicukupi oleh manusia. Karena itu, ketika kita berbicara cinta maka
kita tidak bisa melepaskan diri dari “bagaimana kita menentukan sikap” terhadap
cinta. Apakah kita siap untuk memberikan cinta kita? Untuk siapa kita harus
memberikan cinta? Dan bagaimana kita membagikan cinta kita? Sikap yang benar
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan lebih memudahkan kita dalam menghadapi
pedihnya ujian hidup. Ingatlah Menjadi
orang yang dicintai tidaklah cukup. Tetapi menjadi orang yang bisa Mencintai
dan menerima cinta akan lebih memberi keleluasaan kita dalam menjalankan
pedihnya ujian hidup. Imam Syafii mengatakan dalam kitab nya Diwaanu Syafii (2005:
18-19) “Banyak orang berbicara tentang wanita; Menurutnya mencintai wanita merupakan
pedihnya ujian hidup. Mencintai wanita Bukanlah cobaan hidup yang pedih. Akan tetapi
dekatnya dengan orang yang tidak disukai Itulah cobaan hidup yang pedih”
Ketika kita mencintai perempuan maka kita harus bisa mencintai nya, sehingga hubungan yang terjalin berjalan
baik, dan efek dari hubungan kita tersebut memberikan dampak positif dalam
kehidupan kita. Pepatah lama mengatakan bahwa di balik ke suksesan seorang
laki-laki ada perempuan hebat di belakang nya.Pepatah tersebut sepertinya
menjelaskan untuk kita bahwa hubungan yang baik dengan perempuan yang "tepat" akan
membantu kita untuk semakin lebih baik dalam meraih kesuksesan hidup.
Pendapat
tersebut dikuatkan oleh sebuah laporan yang disampaikan Burkus (2014) dalam
artikelnya yang berjudul “Need Better Ideas? Ask More Women”. Dalam
tulisan tersebut di sampaikan bahwa jumlah perempuan dalam sebuah kelompok
tertentu mempengaruhi kemampuan kelompok tersebut untuk memecahkan masalah yang
kompleks (faktor lain nya yatu manajemen kelompok dalam berbagi informasi; dan
kinerja yang tinggi dalam kelompok). Kepekaan sosial yang dimiliki perempuan
disinyalir sebagai prediktor yang dapat menjelaskan bagaimana hal tersebut
terjadi. Secara umum, perempuan dalam kelompok cenderung sering mengajukan
pertanyaan yang lebih memungkinkan untuk terjadinya diskusi yang lebih kolektif .
Banyak penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki skor yang lebih tinggi
daripada laki-laki dalam hal kepekaan sosial.
Karena itulah
kita harus pandai memilih perempuan yang tepat, yang memang benar secara
emosional kita mencintai dia, secara sosial memiliki kepekaan yang tinggi, dan
tentunya secara agama memiliki keberagamaan (religiusitas) yang matang, agar
ketika kita mencintai wanita tidak menjadi bagian dari kepedihan hidup. Hadits
Rasulullah berikut bisa membantu kita bagaimana memilih perempuan yang tepat
"Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (Hadits Bukhari No: 4700)
Dengan
memiliki hubungan yang baik dengan orang lain tentu kita akan lebih mudah
memecahkan setiap permasalahan yang sedang kita hadapi. Apakah kita sudah memiliki
hubungan yang baik dengan orang tua, sahabat atau pasangan kita? Mudah-mudahan “iya”.
Allahu’alam
Hasbunallah
wanikmal wakil
Bacaan lebih
lanjut:
As Syafii. (2005).
Diwaanu Al Syafii. Lebanon: Dar El Marefah Beirut
Burkus, D. (2014). Need Better Ideas? Ask More Women. http://www.psychologytoday.com/blog/creative-leadership/201404/need-better-ideas-ask-more-women?tr=MostViewed
(Akses: 16 April 2014)
Lidwa Pusaka Software kitab 9 Hadits