Pages

Sabtu, 12 April 2014

Belajar nasehat "Di Waanu Al-Syafii"

Kurang lebih tujuh tahun yang lalu, waktu saya di pondok pesantren Darussalam Ciamis saya mempelajari kitab "Di Waanu Al-Syafii", kitab yang berisikan sair nasehat-nasehat Imam Syafii. Di Waan itu sendiri jika diterjemahkan adalah antologi (kumpulan puisi-puisi). Dan hari ini saya kebali dipertemukan dengan kitab tersebut. Tentunya sekarang saya lebih sedikit paham maksud dari bait-bait syair Imam Syafii ini. Imam Syafii ini merupakan salah satu ulama besar di jaman nya, dan hingga sekarang beliau merupakan salah seorang yang menjadi rujukan dalam urusan Fiqih.
 
Imam Syafii ini tentu merupakan seorang yang cerdas. Dalam usia nya yang masih kecil ia sudah hafal Al Quran. Bahkan ia pun (dalam catatan saya waktu mondok dulu) hafal 1000 bait Syair Hudzair (syair jahili), baik itu 'irabnya atau matannya. Di jaman nya beliau adalah orang yang paling pintar setelah gurunya yaitu Imam Waqi. Ia termasuk orang yang selalu ikhlas dalam beramal.

Mempelajari buah fikir Imam Syafii tentunya akan semakin melembutkan hati kita, karena buah fikir beliau sangatlah berbobot, walaupun hanya dituliskan dalam beberapa kalimat saja. Dalam 13 bait berikut saya tulisakan terjemahan secara bebas dari bait-bait pemikiran Imam Syafii ini, di mana dalam 13 bait ini beliau menceritakan tentang ketetapan Allah yang harus diterima oleh manusia. saya membaca kembali tulisan saya waktu mondok dulu dan kemudian menuliskan nya di sini pun merupakan salah satu bagian dari perkara yang telah ditetapkan oleh Allah untuk saya. Untuk itu marilah kita mengambil pelajaran dari buah fikir beliau. Semoga bisa menginspirasi.
  1. Biarlah hari-hari berlalu, kerjakanlah apa yang kau kehendaki dan Berlapang dadalah atas segala ketetapan yang Allah kehendaki. (Allah telah memberikan kita kebebasan untuk berbuat apapun. Tapi setiap perbuatan yang kita lakukan itu tentu akan diminta pertanggung jawabannya. Allahpun menghendaki kita untuk senantiasa berusaha memenuhi kewajiban dan kebutuhan kita, dan ketika usaha maksimal kita telah selelsai, maka serahkan lah segala urusannya kepada Allah, dan cukuplah Allah yang berkehendak memberikan yang terbaik untuk kita. Allah lebih tau apa yag kita butuhkan)
  2. Janganlah engkau gelisah terhadap musibah-musibah malam hari (perbuatan yang kurang bermanfaat) Karena tiada satu pun musibah itu yang kekal abadi (Hindarilah melakukan perbuatan-perbuatan yang sia-sia, serta melalaikan dan Jangan risaukan musibah yang datang.)
  3. Dan jadikanlah dirimu seseorang yang selalu siap menghadapi cobaan-cobaan dengan akhlakmu, kelapang dadaanmu, dan integritas mu 
  4. Meskipun telah banyak aib mu bertebaran dalam pandangan makhluk, dan engkau selalu menyimpan rahasia pribadimu itu 
  5. Maka tutuplah rahasiamu dengan kemurahan hati. Karena kemurahana hati dapat menutupi aib-aib mu. 
  6. Jangan engkau tampakkan kelemahan pada lawanmu Karena kuatnya mental lawan merupakan bahaya bagimu 
  7. Jangan engkau harapkan Kemurahan dari orang yang kikir. Sebab dalam api (si kikir) tidak ada air bagi mereka yang haus 
  8. Rizkimu tidak akan berkurang hanya karena sifat yang tenang dan tidak tergesa-gesadan Tak akan bertambah dengan ambisi dan kepayahan mu dalam bekerja (Rizki telah di atur sedemikian rupa oleh Allah. Jemputlah denga usaha terbaikmu)
  9. Tiada kesusahan yang kekal dan kegembiraan yang abadi. Kefakiran dan kemakmuran pun seperti itu (Segala sesuatu dalam diri makhluk pasti berubah, pasti berganti. Hanya sang Khaliq yang tidak akan berubah dan berganti)
  10.  Apabila sikap Qonaah ada dalam hatimu Maka tak ada perbedaan Antara dirimu dan para hartawan atau raja dunia (Kekayaan paling besar adalah CUKUP)
  11. Apabila ajal telah datang padamu tak ada sesuatupun yang bisa menghalangi. Bumi dan langit tak akan kuasa menghalangi kematian 
  12. Bumi Allah itu amatlah luas. Namun suatu saat Apabila takdir (kematian) telah diturunkan maka tempat manapun terasa menjadi sempit 
  13. Biarlah hari-hari demi hari melakukan penghianatan setiap saat. (jika kau melakukan kezaliman atau jika kau dizalimi orang yang mendzalimi mu, kau akan mendapat balasan atas apa yang telah dia lakukan kepadamu) Sebab tak ada satupun obat yang bisa menangkal kematian
Allahu'alam
Hasbunallah wanikmal wakil