Pages

Sabtu, 25 Oktober 2014

Muharam 1436 H

Bacalah kitabmu, cukuplah diri sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu (QS. Al Israa [17]: 14)

Momentum tahun baru selalu menjadi momentum peringatan untuk menilai kualitas hidup kita. Sudah 1436 tahun sejak Rasulullah diperintahkan untuk berhijrah, untuk berubah, untuk menggali kualitas kehidupan yang lebih  baik, semangat perubahan ini tidak berhenti, karena sejatinya dalam kehidupan manusia selalu ada baik dan  buruk. Maka manusia dituntut untuk selalu memperbaiki diri.

Setiap kita harus bisa memperhitungkan baik dan buruk perbuatannya setiap hari. Dengan memperhitungkan setiap perbuatan kita, berarti kita telah mempersiapkan pertemuan kita dengan Allah kelak. Jika kita mau memperhitungkan baik buruk perbuatan kita, dan kemudian kita selalu berusaha memperbaiki apa yang buruk dari perbuatan kita, dan konsisten dengan perbuatan baik  kita, mudah-mudahan Allah meridhokan surgaNya untuk kita, sehingga kita tidak digolongkan menjadi orang yang merugi

"Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kitabku ini.Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku" (QS. Al Haqqah [69]: 25-26)"

Betapa baiknya Allah untuk manusia, meskipun manusia ini selalu berbuat buruk, Allah tetap saja memberikan yang terbaik bagi manusia. Sekalipun  banyak manusia berbuat jahat, ampunan Allah selalu terbuka dan terbentang luas bagi manusia. Sekalipun Allah tak butuh manusia, dan manusia tak mempengaruhi keberadaan Allah, Allah tetap menjadikan manusia dengan menetapkan apa yang sudah pasti untuk manusia. Maha suci Allah lagi maha Agung.

Dan akhirnya, di awal tahun baru Hijrian ini, saya mengucap Alhamdulillah atas apa yang telah terjadi dalam kehidupan saya hingga saat ini. Saya meminta ampunan kepada Allah  dan bertaubat kepadaNya. Semoga Allah memasukan saya menjadi golongan orang-orang yang beruntung. 

Hasbunallah wanikmal wakil

Muharamku
Inilah tahun baruku, awal Hijrah ku
memang tak sepopuler Januari tanggal satu
Tak ada perayaan, tak ada terompet, tak ada hitung mundur waktu
Tak ada kembang api ataupun  Begadang di awal waktu
Tapi itulah Muharamku

Muharamku
Titik Hijrahku, titik perubahanku, 
Yang gelap harus tersingkir, yang terang harus dijemput
Inilah muharamku

Muharamku adalah spirit perbaikan
muharamku harus terisi kekuatan Ketuhanan
sudah sejauh mana langkah kita mendekat kepadaNya
Sejauh mana kita mempersiapkan pertemuan dengan Nya

Muharamku, tahun baruku
Akankah benar-benar menjadi pengingat perubahan ataukah hanya menjadi sekedar angin lalu?
Muharamku