Pages

Selasa, 14 Oktober 2014

Speak Up or Burn Out

Kehidupan manusia selalu dikelilingi banyak stresor yang bisa menyebabkan ia menjadi strees dan merasa tak berdaya dengan dirinya sendiri. Dalam psikologi ada yang dikenal dengan istilah Burn Out yaitu suatu kondisi yang menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankantenaga dan kemampuan seseorang. Hal ini bisa terjadi kepada siapa saja, seperti para guru.

Tantangan-tantangan seperti ruang kelas yang penuh sesak, ketiadaan dukungan administrasi dan orangtua siswa, kehilangan kontrol di dalam kelas, dan birokrasi, cukup membuat setiap guru ingin meninggalkan perjuangan mereka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga pendidik melaporkan masalah yang berhubungan dengan stres, dan keadaan burn out .

Grenny, Maxfield, McMillan, Patterson, dan Switzer (2014) melakukan sebuah penelitian dan menemukan lima kondisi yang mendorong Burn Out guru, yaitu:
 

  1. Pemimpin Sekolah yang tidak mendukung. Biasanya sebagian besar kepala sekolah dan asisten kepala sekolah sangat mendukung. Mereka bekerja keras untuk menghilangkan hambatan para guru, memberikan pelatihan yang dibutuhkan guru. Namun, ketika salah satu atau lebih dari para pemimpin sekolah ini tidak mendukung, hal tersebut tentunya mereka membuat tingkat stres guru semakin yang tinggi dan mencegah kesuksesan guru.
  2. Guru yang gagal dalam kelas. Guru menjadi orang yang pertama tahu ketika salah satu dari rekan-rekan mereka gagal di kelas. Mereka melihat atau mendengar adanya konflik, mereka mendengar keluhan dari siswa datau orang tua, dan mereka sering menyaksikan perilaku mengajar atau manajemen kelas mereka yang buruk.
  3. Guru yang dikecewakan rekan-rekan mereka. Guru tidak hanya bekerja dengan siswa. Mereka bekerja dengan guru lain baik di dalam departemen mereka maupun di seluruh sekolah. Mereka berkolaborasi pada isu-isu kurikulum, pengajaran tim, dan berbagai isu-isu penting. Dan lebih dari dua pertiga dari guru merasa tidak puas dengan kinerja satu atau lebih dari dari rekan-reknnya
  4. Orangtua yang gagal dalam mendukung pembelajaran. Orang tua memainkan peran besar dalam sistem pendidikan dengan memfasilitasi belajar siswa, mendorong perilaku siswa, dan mendukung para guru dalam mengajr anak-anak mereka. Tujuh puluh persen guru merasa bahwa para orangtua gagal melakukan bagian mereka untuk mendukung pendidikan bagi anak-anaknya.
  5. Siswa yang memiliki masalah perilaku. Beberapa siswa lebih siap dan bersedia untuk belajar dari orang lain. Beberapa siswa tertarik, disiplin, dan mampu untuk menindak lanjuti perilaku mereka. Namun, 86 persen dari guru dalam perjuangan penelitian kami setidaknya merasa terganggu dengan perilaku siwanya, dalam cara belajar mereka.
SPEAK UP  
Pada akhirnya untuk mengurangi stress yang dihadapinya, guru harus mengambil inisiatif untuk berdiskusi dengan kepala sekolah yang tidak mendukungnya, atau asisten kepala sekolahnya, sesama guru, dan orang tua siswanya, agar bekerja bersama-sama untuk mensukseskan proses pendidikan, dengan cara meningkatkan belajar siswa, mencipatakan lingkungan kerja yang lebih baik, dan mengurangi stres yang dihadapinya.