Pages

Rabu, 05 Desember 2012

Teori Kepribadian Henry A Murray

Definisi Kepribadian 
Kepribadian didefinisikan Muray sebagai  abstraksi yang dirumuskan oleh teoretikus dan bukan merupakan gambaran tentang tingkah laku individu belaka; Kepribadian individu adalah rangkaian peristlwa yang secara ideal mencakup seluruh rentang hidup sang pribadi. ”Sejarah kepribadian adalah kepribadian itu sendiri.”; Definisi kepribadian harus mencerminkan baik unsur-unsur tingkah laku yang bersifat menetap dan berulang maupun unsur-unsur yang baru dan unik. Kepribadian itu adalah agen yang mengatur dan memerintah dalam diri individu. Tugas-tugasnya meliputi mengintegrasikan konflik-konflik dan rintangan-rintangan yang dihadapi individu, memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu dan menyusun rencana-rencana untuk mencapai tujuan-tujuan di masa mendatang. Kepribadian terletak di otak. ”No brain, no personality.”

Jadi, cara Murray rnerumuskan kepribadian menunjukkan bahwa ia sangat berorientasi pada pandangan yang memberi bobot memadai pada sejarah organisme, fungsi kepribadian yang bersifat mengatur, ciri-ciri berulang dan baru pada tingkah laku individu, hakikat kepribadian yang abstrak atau konseptual, dan proses-proses fisiologis yang mendasari proses-proses psikologis.

Enduring Aspect of Personality
Murray melihat kepribadian ada dalam perubahan yang terus-menerus. Oleh sebabnya, seperti sebagaian ahli teori lain, Murray secara khusus peduli pada aspek dinamis keaktifan kepribadian dan konsepnya akan “kebutuhan” dan “tekanan”. konsep-konsep ini, walaupun secara esensial dinamis, benar-benar memiliki stabilitas yang tinggi sepanjang waktu. 
Murray mungkin lebih cenderung dengan sebuah pandangan struktural akan kepribadian dalam konsep id, ego, superego dan ego idealnya, yang telah dia pinjam dari teori psikoanalisis dan yang banyak dia gunakan sebagaimana Freud.  Kendatipun  demikian,  formulasinya sendiri akan tingkah laku, program, rangkaian program, bagan-bagan, kemampuan dan prestasi unik pada sistem  pemikirannya dan kita akan mengeksplor fenomena terakhir ini kemudian.

Proceeding” dan “Serial”
Unit dasar perilaku adalah proceeding, yang interaksi dengan waktu terbatas antara satu orang dengan seorang lain atau lebih atau antara satu orang dengan satu objek. Sebuah proceeding adalah “satu bagian temporal” yang bertahan cukup panjang untuk sebuah “pola perilaku yang signifikan secara dinamis” yang harus dilengkapi.
Serial adalah serangkaian proceeding dan karenanya  sebuah unit perilaku yang lebih lama. Karena “tidak ada satupun proceeding … dapat difahami tanpa merujuk pada sesuatu yang menyebabkannya dan tanpa merujuk pada tujuan serta  harapan pemain, rancangannya untuk masa depan” (Murray, 1951), penting dan seringkali perlu untuk meneliti perilaku sepanjang periode waktu yang lebih lama. Misalnya, untuk memahami makna utuh dari sebuah wawancara kerja khusus, kita mungkin perlu untuk melihat serial keseluruhan karir seseorang.

Ordination, Abilities, And Achievements
Ordination (Pentahbisan) adalah istilah Murray untuk proses mental yang lebih tinggi dimana seseorang memilih dan ditempatkan ke dalam operasi sebuah rencana tindakan yang memiliki keadaan akhir yang diinginkan. Ordination memiliki dua komponen: Serial Programs dan Schedule. Serial Program adalah pengaturan subgoals yang membentang ke masa depan dan dirancang untuk menyebabkan beberapa tujuan utama. Dengan demikian, orang yang berharap menjadi presiden suatu perusahaan mungkin memiliki subgoals mendapatkan promosi, bergabung dengan klub, dan membeli sebuah rumah di mana ia bisa berlibur.
Orang menggunakan Schedule untuk mengatur tindakan yang mereka ambil dalam memuaskan kebutuhan mereka, untuk menghindari konflik antara competing needs (kebutuhan bersaing) dan wises (keinginan), yaitu, rencana seseorang yang mengatur mereka. Jika seseorang ingin, misalnya, bekerja berjam-jam karena ambisi untuk dipromosikan, tetapi juga ingin menghadiri konser karena sangat menyukai musik, dia mungkin memutuskan untuk membeli tiket untuk acara pada akhir pekan saja atau bekerja selama akhir pekan ketika konser sangat baik sedang diberikan pada hari Rabu malam.
Abilities (Kemampuan) dan Achivement (prestasi) seseorang bagi Murray merupakan bagian yang sangat penting dari kepribadian. Penelitian Murray menilai subyek dalam bidang seperti keterampilan mekanik, kepemimpinan, prestasi intelektual, dan perilaku seksual. Kemampuan dan prestasi mengindikasikan baik apa seseorang mampu melakukan dan apa yang dia sebenarnya tidak dengan pengetahuan yang didapat. Dengan demikian, mereka menerangi sifat proses seseorang yang kreatif dan rencana pembuatan.
Murray telah lama menjadi kritikus psikologi dalam  memproyeksikan sebuah imej negatif manusia. Bagi Murray, apa yang bisa seseorang lakukan dan apa yang dia lakukan  sama pentingnya dengan apa yang dia tidak bisa lakukan.  Dalam hubungan ini, menarik untuk memperhatikan kritik Murray pada eksplorasi Freud (1910) akan kepribadian Leonardo Da Vinci. Murray (1968) mengkritiknya karena benar-benar tidak mengindahkan aspek kreatif hidup dan pekerjaan Da Vinci yang bahagia dan sehat.

Dinamika Kepribadian
Sumbangan Murray yang paling khas bagi teori psikologi adalah pembahasannya tentang perjuangan, pencarian, keinginan, hasrat dan kemauan manusia (psikologi motivasi). Pemusatan pada proses motivasi ini sesuai benar dengan keyakinan Murray bahwa penelitian tentang kecenderungan-kecenderungan seseorang yang bersifat mengarahkan merupakan kunci untuk memahami tingkahlaku manusia.
Muray berpendapat bahwa pemahaman yang memadai tentang tingkah laku manusia harus besandar pada sistem yang menggunakan cukup banyak variabel untuk menggambarkan kompleksitas manusia. Ia juga telah berusaha keras memberikan definisi-definisi empiris bagi variabel-variabelnya yang kalaupun tidak sempurna, tetapi sekurang-kurangnya jauh melebihi kemampuan operasional kebanyakan teori sebelumnya di bidang motivasi manusia. Hasil dari usaha-usaha ini adalah sekumpulan konsep yang rnerupakan langkah yang berani untuk menjembatani jurang antara deskripsi klinis dan tuntutan-tuntutan penelitian empiris.

Pengurangan Ketegangan
Seperti Freud dan lain-lain, Murray mengatakan bahwa secara umum, ketika suatu kebutuhan terangsang, kita berada dalam keadaan tegang, dan mencoba memuaskan kebutuhan untuk mengurangi ketegangan. Secara berathap, dalam perkembangan anak, ia belajar untuk berurusan dengan obyek dan melakukan tindakan yang di masa lalunya nampak mengurangi ketegangan.
Bagi Murray, meski demikian, hal ini bukan akhir cerita. Pertama kali, orang sering berusaha secara aktif untuk mengembangkan atau meningkatkan  ketegangan untuk menambah kesenangan yang diperoleh setelah pengurangan ketegangan (tension reduction). Misalnya, kesenangan/kebahagiaan hubungan seksual ditingkatkan dengan stimulasi kasih sayang dan   erotis  (pemanasan) sebelum tindakan seks itu sendiri. Pada kedua kalinya, dalam beberapa jenis kebutuhan, seperti yang berhubungan dengan  pertunjukkan atau kegiatan seni, kesenangan yang menyertai kegiatan yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan; oleh karenanya kebahagiaan tidaklah mesti sebuah fungsi meningkatkan atau mengurangi ketegangan. 

Kebutuhan (Need)
Kebutuhan adalah suatu konstruk (fiksi disepakati atau konsep hipotetis) yang mewakili suatu daya   pada bagian otak, kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi biasanya ia bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku terbuka (atau fantasi) yang   mengubah situasi permulaan sedernikian rupa untuk menghasilkan situasi akhir yang menenangkan (meredakan atau memuaskan) organisme.
Murray menyatakan bahwa adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari: (1) akibat atau hasil akhir tingkah laku, (2) pola atau cara khusus tingkah laku yang bersangkutan, (3) perhatian dan respon selektif terhadap kelompok objek stimulus tertentu, (4) ungkapan emosi atau perasaan tertentu dan (5) ungkapan kepuasan apabila akibat tertentu dicapai atau kekecewaan apabila akibat itu tidak tercapai.
Murray (1938) dan koleganya di Harvard menghasilkan sebuah daftar tentatif  20 kebutuhan yang sangat penting diantaranya kebutuhan akan: Dominance, nurturance, succerence, Affiliasi, dan agresi.
Menurut Murray, semua kebutuhan berinterelasi satu  sama lain dalam cara yang beragam. Kebutuhan tertentu menuntut pemuasan sebelum yang lainnya; misalnya, saat seseorang dalam keadaan terluka atau benar-benar kelaparan atau kehausan maka cara  dia memenuhi kebutuhannya tidak akan sama dengan ketika memenuhi kebutuhan bermain atau memahami. 
Satu dengan yang lain bisa bertentangan. Misalnya, otonomi dapat bertentangan dengan afiliasi; seseorang  mungkin memiliki kebutuhan yang kuat untuk mandiri dan tanpa hubungan, namun ia juga perlu berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang lain. Atau seseorang mungkin bergabung dengan yang lain yakni, satu rangkaian tindakan dapat memenuhi lebih dari satu kebutuhan. Misalnya, agresi dapat bergabung dengan  dominasi; seseorang dapat bekerja untuk kantor politik dan melakukan kampanye permusuhan yang  sangat “ menjatuhkan“ .
Di samping itu, satu kebutuhan dapat lebih rendah daripada yang lainnya; yakni ia hanya bekerja untuk memfasilitasi  yang lainnya. Misalnya, merendahkan (diri) dapat bekerja  untuk melayani afiliasi seperti ketika menjaga hubungan persahabatan, seorang wanita menyalahkan dirinya sendiri untuk kesalahpahaman antara dirinya dan temannya. Murray menggarisbawahi bahwa menapaki rantai subsidiasi bisa bermanfaat dalam memperlihatkan motif dasar seseorang. 

Tekanan (Press)
Konsep Murray tentang tekanan merepresentasikan faktor lingkungan penentu perilaku. Sebuah tekanan adalah atribut atau properti  orang lain dari sebuah objek atau sebuah kondisi lingkungan yang membantu atau menahan kemajuan seseorang kepada satu tujuan tertentu.
“Tekanan sebuah objek adalah  apa yang  bisa ia lakukan pada subjek atau ubtuk subjek kekuatan yang ia miliki untuk mempengaruhi  kebahagiaan subjek dengan satu cara atau lebih.
Hal yang penting untuk membedakan dua aspek tekanan : satu tekanan  alpha  adalah kualitas lingkungan seperti nampak dalam kenyataan (pada tingkat yang kita dapat menentukannya); satu tekanan  beta adalah kualitas lingkungan seperti yang dipersepsikan oleh seseorang. Misalnya, katakanlah sepasang pasangan pulang ke rumah di penghujung hari, dan saat suami mulai mengatakan kepada istrinya tentang pertemuan yang benar-benar menegangkan, dia memikirkan bahwa istrinya tidak memperhatikan dan memutuskan bahwa dia tidak mendukung akan masalahnya: tekanan beta suami  tidak mendukung.  Istrinya sebenarnya telah mendengarkan hanya setengahnya namun bukan karena dia tidak peduli dengan suaminya dan kebahagiaanya; dia telah disibukkan dengan pengumuman di hari itu oleh direktur perusahaannya bahwa dia dan eksekutif senior lainnya  harus dipotong gaji. Pasangan itu telah bergantung pada penghasilan gabungan  untuk membuat sang suami dapat membuka usahanya sendiri; sang istri takut untuk memberitahukan kabar buruknya kepada suami. Oleh karenanya, kita dapat menyebut tekanan Alpha di sini sebagai salah satu inatensi temporal (sikap ketidakperhatian sementara). 
Interaksi Kebutuhan Dan Tekanan : Tema
Untuk merepresentasikan dinamika sebuah perilaku, Murray mengajukan  tema, yang berkaitan dengan interaksi antara “kebutuhan” dan “tekanan”. Dalam beberapa hal, tema adalah sebuah aspek proceeding; yang mendefinisikan suatu interaksi orang ke orang atau orang ke objek yang dapat diamati dan dengan waktu yang terbatas.
Karena beberapa proceeding dapat membentuk sebuah serial maka sejumlah tema dapat dikombinasikan untuk membentuk “tema serial”. Misalnya seorang antropolog mempresentasikan penelitian  terkininya pada sekelompok koleganya. Dia tidak hanya berharap mengesankan koleganya namun juga mengungguli mereka  dalam pengetahuan bidang tersebut. Dia merasa bahwa mereka kritis terhadap metodenya dan  ragu akan hasilnya; dia mempertahankan metodologiny dan menyembunyikan prosedur yang dia rasa tidak tepat. Di sini kita memiliki tema yang berisi  sebuah tekanan alpha dari respon teman sebaya; sebuah tekanan beta dari kritik teman sebaya dan skeptisisme; serta kebutuhan prestasi, dominasi dan pertahanan.

Kunci Pada Keunikan : Kesatuan Tema 
Sebuah kesatuan tema seseorang adalah “kunci pada sifat uniknya” (Murray, 1938). Biasanya ini adalah gabungan kebutuhan  kuat bawah sadar  yang saling berhubungan, yang dihubungkan untuk menekan seseorang yang sedang dihadapkan pada satu atau lebih kejadian di masa kanak-kanak awal. Kebutuhan-kebutuhan itu mungkin kebutuhan yang bertentangan; pengalaman terdahulu mungkin saja berupa kebahagiaan atau trauma. apapun sifat tema itu, ia mengulang-ulang dirinya secara sering selama kehidupan berikutnya.  

Seorang pemuda yang diteliti oleh Murray (1938) dan koleganya misalnya, yang dinilai memiliki kesatuan tema deprivasi (kehilangan) yang menuntun kepada pencarían agresif untuk pemenuhannya. Ibu dari pemuda ini adalah orang yang cacat dan telah meninggal ketika dia  masih muda. Pemuda ini takut dan benci pada ayahnya yang merupakan ayah yang buruk dan tak menunjukkan sedikitpun kasih sayang kepada sang pemuda dan melarangnya untuk bersekolah. Pemuda itu bertekad untuk meraih sarjana dan menjadi seorang insinyur. Penelitian hidupnya dengan berbagai metode termasuk Thematic Apperception Test atau TAT yang menyatakan  perasaan bawah sadar kehilangan dan dukungan yang teramat sangat dan kebutuhan yang kuat untuk mencapai apa yang telah diabaikan darinya. 

Sumber:
Hall, C.,Lindzey, G. 1985. Personality Theories. NewYork: Jhon Wiley Sons