Pages

Jumat, 19 April 2013

CoretanKU Curat Coret

"Bukan engkau saja Gus (A. Mustafa Bisri) yang harus dan bisa merenung, aku juga begitu... (M. Wildan Fauzan, 19/04/2013)"


Saya terbersit ingin mengeluarkan kalimat di atas, setelah saya membaca kembali buku Gus Mus (Ahmad Mushafa Bisri), yang berjudul KORIDOR, Renungan A. Musthafa Bisri (2010).

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّـهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُون

And say, "Do [as you will], for Allah will see your deeds, and [so, will] His Messenger and the believers. And you will be returned to the Knower of the unseen and the witnessed, and He will inform you of what you used to do." (QS. At Taubah [9]: 105)


Teruslah bekerja, teruslah berkarya, dengan ikhlas, dengan penuh keridhoan dan kepatuhan kepada Allah.. Allah pasti melihat, Rasulullah akan menyaksikan, dan orang-orang mukmin akan merasakan niatan terbaik kita, hasil kerja kita, dah karya-karya besar kita.

Seperti mendapat dorongan baru untuk menuliskan kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, tentang apa yang saya rasakan hari ini, tepatnya ba'da Magrib ini. Saya tadi berdoa, semoga Allah memberi kesempatan dan kemampuan untuk saya memahami ayat-ayat Allah, baik yang Kauliyah ataupun Kauniyyah; dan kemudian izin Allah datang dalam bentuk gerakan mata, kaki, dan tangan saya untuk melihat, mengambil, dan membaca buku nya Gus Mus, dan saya kemudian terinspirasi untuk menuliskan ini.

Saya membeli buku KORIDOR ini pada tanggal 27 Oktober 2011, sudah hampir setahun lebih buku ini saya beli. Saya lupa, saya sudah menghatamkan atau tidak buku ini, karena saya baca buku ini loncat-loncat. Tapi tak apalah, bukan masala khatam apa tidaknya, tapi paham gak isi yang dibacanya.. Kemudian ketika sudah paham, mau gak diamalkan? kayanya itu lebih penting dari pada sekedar Khatam. Seperti yang dikutip Gus mus ini (hal. 214) "Orang yang berfikir panjang pasti akan paham, orang yang paham pasti akan tahu, orang yang tahu pasti akan beramal (Busr al-Harits al-Hafi)"

Saya selanjutnya membua lembar demi lembar, dan melihat coretan-coretan yang saya buat sendiri di buku itu, feedback dari apa yang saya baca. 

"Gus, kau menantang ku menulis! Trimakasih" 
"Gus, kau mengajkku merenung, Trimakasih!"
(10 Dzulhijjah, 1432 H)


Itu salah satu komentar awal dari tulisan saya di buku itu. Membaca bait-bait puisi nya Gus Mus, menyelami tulisan-tulisan nya Gus mus, membuat saya termotivasi untuk mengamalkan dengan benar Islam saya, dan hidup saya. Gus mus seakan mengajak saya untuk terus membagikan kemampuan terbaik yang saya miliki, mengasah kepekaan saya, dan seperti melatih saya untuk bertutur secara singkat tapi penuh makna, seperti dengan media puisi... Gus mus juga seakan mengajak saya untuk kembali merenung, banyak berdzikir, memberikan pemaknaan-pemaknaan hidup, agar kualitas Iman dan Amal ini semakin bertambah, Karena menurut beliau "Berdzikir dalam berbagai kondisi, kiranya memang hanya dapat dilakuakn dengan sempurna oleh mereka yang berfikir. Karena mereka inilah yang dapat menyaksikan kedahsyatan-Nya (KORIDOR, hal. 214)". Gus kau mengajakku kembali merenung.. terimakasih !

Kiai itu Inspiratif

"Saya bukan anggota organisasi Nahdatul Ulama (NU), saya bukan juga anggota organisasi Muhammadiyah, atau organisasi-organisasi Islam lainnya. Saya adalah orang yang menyenangi Kemaslahatan Ajaran Islam, baik itu dari versi NU atau Muhammadiyyah atau organisi lainnya. Setiap apa yang maslahat, itu yang perlu dipelajari, dan juga diajarkan (31 Oktober 2011)"

"Kok akhir-akhir ini saya menyenangi mempelajari lika-liku para Kiai NU, bagaimana pola fikirnya, falsafah hidup yang dianutnya, peranan yang dilakukannya dalam mewarnai khasanah kehidupan.. Kiai itu Inspiratif ! (31 Oktober 2011)"

Sebagai pewaris para nabi, Ulama berperan penting dalam mentransfer tradisi dan nilai Islam kepada umat, sehingga, setiap apa yang dilakukan dan disampaikan ulama itu selalu memberikan pemahaman-pemahaman bagi para mad'u nya, serta inspirasi dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan di dunia.. Kiai sebagai satu panggilan/gelar ulama di Indonesia, memiliki tipe dan kekekhasan sediri dalam watawa saubil haq wa tawa as saubis As Shabri, dalam amal makruf nahi munkar.. seperti hal nya Gus Mus ini, atau alm. K.H Irfan Hilmy, pendiri pondok moderen Darussalam Ciamis, tempat saya menimba ilmu sewaktu Aliyah.. Apa yang disampaikannya, cara penyampaiannya, selalu menggugah hati umat yang diseunya, sehingga termotivasi untuk semakin dekat dengan sang pencipta, semakin peduli, terhadap diri, keluarga atau lingkungan sekitarnya.. Kiai itu emang insiratif.. Alhamdulilahi rabbil'alamin, Allahumma shalli 'ala muhammad "Semoga Para Ulama khusunya di Indonesia dan umumnya diseluruh penjuru dunia selalu berada dalam keridhoan dan ampunan gusti Allah".. 

Hasbunallah wanikmal wakil