This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
LEBARAN 1434 H.
GRADUATION
31 Maret 2012.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Lebaran 1434 H
sabisa-bisa kudu bisa pasti bisa
Kunjungan
Sahabat-sahabat dari Yogyakarta.
Kegiatan
Lomba Penegak Pramuka.
Senin, 31 Maret 2014
Minggu, 30 Maret 2014
Belajar Cinta
Minggu, Maret 30, 2014
Penghuni surga itu ada tiga golongan, orang yang mempunyai kekuasaan, adil, dan suka bersedekah; kemudian seorang yang penyayang lembut hati kepada sesama kerabat dekat dan sesama muslim; dan terakhir adalah golongan yang suka menjaga diri, menyucikan diri dan mempunyai keluarga (Shahih Muslim, No: 2685)
Dalam berbagai teks keagamaan, manusia selalu diajak untuk menumbuhkan cinta dalam dirinya. Jika manusia
telah memenuhi dirinya dengan cinta kepadaNya, janji sang Khalik untuk
makhluknya adalah surga, sebuah tempat yang penuh rasa cinta dan buah dari rasa
Cinta yang dimiliki.
Cinta menjadi sebuah kajian yang sangat komplek bagi
setiap makhluk. Semua makhluk pasti memerlukan cinta, baik itu untuk dicintai
atau mencintai. Cinta bisa menjadi satu cara menyembuhkan dan juga menjadi
penyebab rasa sakit. Banyak hal bentuk dari cinta dan apa yang bisa dilakukan
oleh rasa cinta. Jika kita bisa memahami dan memanfaatkan hal tersebut, maka
kita akan bisa melakukan banyak perubahan dalam diri kita, dalam keluarga kita,
dalam tatanan masyarakat kita, bahkan perubahan dunia. Karena setiap dari kita
adalah bagian dari lingkaran pengaruh. Stephen R Covey menyampaikan “Seseorang
bisa memengaruhi dunia dengan menjadi model atau contoh dalam lingkaran
pengaruhnya yang kecil. Bagai sebuah batu yang dilempar dalam kolam dan
kemudian menimbulkan riak gelombang dan bertahan beberapa saat, sampai akhirnya
riak itu berhenti. Begitulah tindakan kita akan memengaruhi lingkungan
kemanusiaan.” Terkait itu Kita tidak bisa memaksa orang agar kita dicintai,
tapi kita bisa memaksa diri kita membangun cinta dengan cara kita mencintai
orang lain. Mulailah dari pribadi kita sendiri.
Berdoa merupakan salah satu aktifitas Cinta yang bisa
mempengaruhi kehidupan dunia. Orang yang berdoa mendapat jalan meraih energi
Tuhan. Ketika seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh bagi orang lain, maka
energi Tuhan akan menyentuh orang tersebut dengan perlindungan dan rasa damai.
Dengan memberikan doa bagi orang lain, kita telah memberi cinta dan kebaikan
bagi mereka.
Sebuah buku yang berjudul “The Secret Power of Love” yang
ditulis oleh Stephen Covey dan kawan-kawan mencoba menggali cinta dari berbagai
perpspektif. Sebagai mana Rhonda Byrne dalam bukunya yang terkenal “The Secret”
menyampaikan bahwa “apapun yang ingin kita capai, apakah itu kekayaan, kesehatan
atau kebahagiaan, atau bahkan hal-hal yang mustahil untuk dilakukan, semua bisa
menjadi mungkin bila kita memiliki cinta”. Meminjam istilah nya Byrne tersebut,
cinta adalah “the secret” yang sesungguhnya.
Berikut adalah beberapa kutipan dari buku tersebut:
Stephan Covey
Cinta adalah sebuah tindakan, sebuah pengorbanan yang
Anda lakukan. Cinta adalah kata kerja; Cinta adalah sesuatu yang Anda lakukan.
(hal: 3-4)
Selama kita masih bisa mengendalikan tindakan, maka kita
akan dapat mengendalikan perasaan (hal: 4)
Kunci untuk mencintai adalah memiliki sumber cinta tanpa
syarat, seperti Cinta Tuhan bagi manusia sebagai prwujudan cinta yang mutlak (hal:
5)
Jika kita menempatkan Tuhan sebagai mitra cinta
kita, maka cinta akan tetap megalir
hingga akhir kayuhan (6)
Sumber kemampuan yang kuat untuk mencintai pada
hakikatnya adalah untuk memberikan pelayanan tanpa parih. Tidak ada seorangpun
yang mengetahui dari mana datangnya (cinta), begitu juga si penerima pelayanan
tersebut (7)
Tanpa cinta, dunia kerja hanyalah sebuah mesin tanpa
pelumas. Cinta di dunia kerja terbentuk dengan sendirinya dalam berbagai cara
seperti empati, rasa menghormati, sopan santun, ketulusan, memegang janji
terhadap orang lain, atau tidak menggunjinka hal uruk dari orang lain (hal: 8)
Sharon Salzberg
Kita harus muali dengan mencintai diri kita sendiri,
menyearkan semua bagian dari diri kita seperti halnya semua bagian dari dunia
untuk memahami kemampuan kita mencintai. Untuk itu, jika kita
bersungguh-sungguh mencintai diri kita, kita tidak akan pernah menganggu atau
menyakiti orang lain (hal: 13). Sampaikanlah “Kita akan mencintai semu makhluk
hidup dan semua hal” (hal: 19)
Deepak Chopra
Cinta adalah perasaan yang mendalam dan rasa sentimentil
yang terperihara. Lebihi dari itu, cinta adalah realitas sejati yang
benar-benar nyata. Cinta adalah pengalaman atas kesadaran yang utuh (hal: 22)
Cinta adalah pengetahun yang dialami oleh semua manusia
secara sama, hanya dalam berbntuk yang berbeda-beda. Kesadaran akan sifat dasar
kita memberi kesempatan pada kita untuk memberi dan mendapatkan cinta secara
bebas (hal: 22)
Jika Anda menghendaki banyak cinta, maka berikanlah lebih
banyak cinta (hal: 23)
Jika Anda memulai memawa cinta dalam kehidupan Anda, dan
secara sadar mengisi hidup Anda dengan Cinta, Anda akan mulai melihat keajaiban
dala diri Anda. Dengan berpartisipasi dalam airan Cinta di alam semesta ini
kita dapat memengaruhi seluruh dunia. Dunia luar adalah kspresi dunia dalam
kita. (hal: 26)
Stephen dan Ondrea Levine
Kita akan sungguh-sungguh merasa bahagia ketika hati kita
terbuka (31) sekarang saatnya mencintai daripada untuk merasa dicintai. Jika
kita mencintai, kita akan menjadi semakin dicintai (hal: 34)
Nathaniel Branden
“Bagaimana saya membawa cinta dalam hidup?” Jawabannya
adalah saya memfokuskan diri setiap hari
pada sesuatu yang saya pedulikan dalam dunia ini, pada hal yang paling saya
kagumi. Di situlah saya akan memberikan waktu dan juga perhatian saya (hal: 35)
Cinta adalah respon kita terhadap apa yang mewakil nilai
tertinggi kita. Cinta adalah respon terhadap karakteristik-karakteristik yang
berbeda yang dimilki makhluk hidup.
Barry Neil Kaufman
Cinta adalah penerimaan tanpa peyangkalan atau penolakan
(hal: 41). Cinta juga adalah pilihan yang tidak terjadi begitu saja. Semua
orang bisa melakukannya
Jalan yang bis dilakukan untuk mencintai dan berbahagia:
Belajar hadir di setiap momen hidup yang sedang dijalani; memberikan prioritas
terhadap Cinta dan kebahagiaan; menyebarkan rasa cinta dan bahagia kepada
siapapun; dan Bersyukurlah. (hal 48-49)
Kita akan sungguh-sungguh merasakan cinta ketika kita
mengisi diri kita dengan cinta dan menuangkannya ke dalam cangkir orang lain. Orang
yang paling banyak mencintai akan menang. (hal: 50)
Bacaan Lebih lanut dan lengkap:
Covey, et.al. (2009). The Secret Power of Love (terjemah). Surabaya: Baca!
Sabtu, 29 Maret 2014
Mengumpulkan yang Tercecer
Sabtu, Maret 29, 2014
Aku memang bukan orang pentingTapi bukan berarti aku tak peduliAku memang bukan orang pentingTapi bukan berarti aku tak berartiJika bukan aku yang peduli dengan diriku, maka siapa lagi yang akan mementingkanku?Jika bukan aku yang membangun arti, siapa yang akan peduli?Aku memang bukan orang pentingHasbunallah wanikmal wakil
teruslah berbagi dan Allah pun akan memberi.. #17 Mei 2012
Imam syafii berkata "Aku mengeluh kepada
guruku, Imam Waki’ tentang buruknya hafalanku, maka guruku memberi
petunjuk untuk meninggalkan kemaksiatan. Dan memberitahukan bahwasanya ilmu itu cahaya, sedangkan cahaya Allah tidaklah diberikan kepada orang yang bermaksiat." # 9 Oktober 2012
Fikirmu mengandung arti. langkah mu mengandung arti. mengerti arti mengerti mengandung arti. semoga tak bosan kau memberi arti # 26 September 2012
"Adalah
wajar ketika kita mencintai seseorang, kita mencintai apa yang dia
sayangi", begitupun kalau kita mengaku mencintai Allah. Mencintai Allah
Belum lah lengkap jika kita tidak mencintai apa yang Dia sayangi, tanpa
membeda-bedakan .. Allahumma shalli 'ala Muhammad. # 9 Agustus 2012
Ya Allah kami tidak memohon agar Engkau
membatalkan ketetapanMu. yang kami mohonkan adalah kelemah lembutan saat
ketetapan itu menimpa kami. # 27 Agustus 2012
Mulailah di mana kau berada; Gunakan apa yang kau punya; dan Lakukan apa yang kau bisa. "Sometimes you have to be your own hero" # 28 Agustus 2012
Pasti
akan mendapat cintaKu (Allah) org2 yang saling mencintai karena Aku. pasti
mendapatkan cintaKu orang-orang yang saling menyambung hubungan silturahim karena Aku. Pasti
mendapatkan cintaKu orang orang yang saling menasehati karena Aku. Pasti
mendapatkan cintaKu orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku. Pasti
mendapatkan cintaKu orang-orang yang saling memberi karena Aku (HR Ahmad) #15 Juli 2011
Belajarlah dari orang-orang sekitar kita, nikmati hidup dengan orang-orang di samping kita, dan jangan pernah meremehkan orang-orang di bawah kita # 3 Juli 2012
Jiwa yang cerdas adalah jiwa manusia yang menjadi inspirator lahirnya
tindakan-tindakan yang tepat untuk menyayangi dan mengasihi serta
menghidnari impuls yang meledak-ledak. Tindakan-tindakan yang lahir itu
muncul dari dorongan jiwa yang sangat peka dan sensitif pada lingkungan.
(prof. Dr. H. Rifat Syauqi Nawawi, M. A) # 7 Juni 2011
Setiap orang sudah ada "sesuatu" nya masing-masing.. mudah-mudahan bisa disyukuri # 26 Desember 2011
Setiap
kali waktu membimbingku, ia perlihatkan kekurangan akalku. Makin
bertambah ilmu, bagiku makin bertambah tahuku akan ketidakfahamanku.
(Imam As Syafii) # 16 November 2010
Berfikir itu satu bentuk nikmat dan usaha mendapat kebaikan. Karena dalam berfikir terdapat pintu-pintu kesadaran dan pemahaman jiwa lebih dalam. Semakin kita memandang ke dalam diri kita, semakin kita akan menemukan kebesaran-kebesaran sejati. #21 Oktober 2010
Cintailah apa yang kau sukai, tetapi ingat bahwa kelak engkau akan berpisah dengannya. hiduplah sebagaimana kau sukai, tetapi ingat kau akan mati. Berbuatlah apa yang kau inginkan tetapi ingat bahwa engkau akan diberi balasan...... #18 Mei 2010
1000 Masjid
Sabtu, Maret 29, 2014
SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA
CAK NUN (1987)
Satu
Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati
Tak boleh hilang salah satunya
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu
Dua
Masjid selalu dua macamnya
Satu terbuat dari bata dan logam
Lainnya tak terperi
Karena sejati
Tiga
Masjid batu bata
Berdiri di mana-mana
Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya
Timbul tenggelam antara ada dan tiada
Mungkin di hati kita
Di dalam jiwa, di pusat sukma
Membisikkannama Allah ta’ala
Kita diajari mengenali-Nya
Di dalam masjid batu bata
Kita melangkah, kemudian bersujud
Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa
Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna
Empat
Sangat mahal biaya masjid badan
Padahal temboknya berlumut karena hujan
Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban
Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan
Masjid badan gampang binasa
Matahari mengelupas warnanya
Ketika datang badai, beterbangan gentingnya
Oleh gempa ambruk dindingnya
Masjid ruh mengabadi
Pisau tak sanggup menikamnya
Senapan tak bisa membidiknya
Politik tak mampu memenjarakannya
Lima
Masjid ruh kita bawa ke mana-mana
Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya
Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota
Tanpa seorang pun sanggup mencopetnya
Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya
Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala
Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya
Sebab majid ruh adalah semesta raya
Jika kita berumah di masjid ruh
ak kuasa para musuh melihat kita
Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya
Mereka menembak hanya bayangan kita
Enam
Masjid itu dua macamnya
Masjid badan berdiri kaku
Tak bisa digenggam
Tak mungkin kita bawa masuk kuburan
Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita
Melampaui ujung waktu nun di sana
Terbang melintasi seribu alam seribu semesta
Hinggap di keharibaan cinta-Nya
Tujuh
Masjid itu dua macamnya
Orang yang hanya punya masjid pertama
Segera mati sebelum membusuk dagingnya
Karena kiblatnya hanya batu berhala
Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua
Berkeliaran sebagai ruh gentayangan
Tidak memiliki tanah pijakan
Sehingga kakinya gagal berjalan
Maka hanya bagi orang yang waspada
Dua masjid menjadi satu jumlahnya
Syariat dan hakikat
Menyatu dalam tarikat ke makrifat
Delapan
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudera gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah
Sesekali kita pertengkarkan soal bid’ah
Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah
Itu sekedar pertengkaran suami istri
Untuk memperoleh kemesraan kembali
Para pemimpin saling bercuriga
Kelompok satu mengkafirkan lainnya
Itu namanya belajar mendewasakan khilafah
Sambil menggali penemuan model imamah
Sembilan
Seribu masjid dibangun
Seribu lainnya didirikan
Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun
Tagihan masa depan kita cicilkan
Seribu orang mendirikan satu masjid badan
Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan
Hadir engkau semua menyodorkan kawruh
Seribu masjid tumbuh dalam sejarah
Bergetar menyatu sejumlah Allah
Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan
Melainkan dengan hikmah kepemimpinan
Allah itu mustahil kalah
Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah
Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah
Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya ‘Alal Falah!
CAK NUN (1987)
Satu
Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati
Tak boleh hilang salah satunya
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu
Dua
Masjid selalu dua macamnya
Satu terbuat dari bata dan logam
Lainnya tak terperi
Karena sejati
Tiga
Masjid batu bata
Berdiri di mana-mana
Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya
Timbul tenggelam antara ada dan tiada
Mungkin di hati kita
Di dalam jiwa, di pusat sukma
Membisikkannama Allah ta’ala
Kita diajari mengenali-Nya
Di dalam masjid batu bata
Kita melangkah, kemudian bersujud
Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa
Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna
Empat
Sangat mahal biaya masjid badan
Padahal temboknya berlumut karena hujan
Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban
Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan
Masjid badan gampang binasa
Matahari mengelupas warnanya
Ketika datang badai, beterbangan gentingnya
Oleh gempa ambruk dindingnya
Masjid ruh mengabadi
Pisau tak sanggup menikamnya
Senapan tak bisa membidiknya
Politik tak mampu memenjarakannya
Lima
Masjid ruh kita bawa ke mana-mana
Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya
Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota
Tanpa seorang pun sanggup mencopetnya
Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya
Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala
Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya
Sebab majid ruh adalah semesta raya
Jika kita berumah di masjid ruh
ak kuasa para musuh melihat kita
Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya
Mereka menembak hanya bayangan kita
Enam
Masjid itu dua macamnya
Masjid badan berdiri kaku
Tak bisa digenggam
Tak mungkin kita bawa masuk kuburan
Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita
Melampaui ujung waktu nun di sana
Terbang melintasi seribu alam seribu semesta
Hinggap di keharibaan cinta-Nya
Tujuh
Masjid itu dua macamnya
Orang yang hanya punya masjid pertama
Segera mati sebelum membusuk dagingnya
Karena kiblatnya hanya batu berhala
Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua
Berkeliaran sebagai ruh gentayangan
Tidak memiliki tanah pijakan
Sehingga kakinya gagal berjalan
Maka hanya bagi orang yang waspada
Dua masjid menjadi satu jumlahnya
Syariat dan hakikat
Menyatu dalam tarikat ke makrifat
Delapan
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudera gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah
Sesekali kita pertengkarkan soal bid’ah
Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah
Itu sekedar pertengkaran suami istri
Untuk memperoleh kemesraan kembali
Para pemimpin saling bercuriga
Kelompok satu mengkafirkan lainnya
Itu namanya belajar mendewasakan khilafah
Sambil menggali penemuan model imamah
Sembilan
Seribu masjid dibangun
Seribu lainnya didirikan
Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun
Tagihan masa depan kita cicilkan
Seribu orang mendirikan satu masjid badan
Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan
Hadir engkau semua menyodorkan kawruh
Seribu masjid tumbuh dalam sejarah
Bergetar menyatu sejumlah Allah
Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan
Melainkan dengan hikmah kepemimpinan
Allah itu mustahil kalah
Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah
Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah
Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya ‘Alal Falah!
Jumat, 28 Maret 2014
Religiosity/Spirituality and Life Satisfaction in Korean American Adolescents (Sedikit Review)
Jumat, Maret 28, 2014
RELIGIUSITAS/SPIRITUALITAS (R/S)
DAN
KEPUASAN HIDUP REMAJA KOREA AMERIKA
Kim, S., Mason. E. M., Kim, C. Y., Esquivel,
G. B.
Remaja Korea di Amerika dari tahun ke tahun semakin meniNgkat.
Mereka mungkin mengalami sejumlah stresor yang
diakibatkan dari perbedaan budaya antara Korea dan Amerika Serikat, dalam hal
bahasa, budaya sekolah dan pendidikan, interpersonal, gaya, yang menghambat adaptasi positif Remaja Korea di Amerika. Salah
satu faktor penyebabnya adalah kesejahteraan remaja (well being). Mengingat
penting nya kesejahteraan bagi remaja Korea di Amerika, maka perlu dicari tahu
variabel yang bisa mempengaruhinya. Francis, Jones, dan Wilcox (2000)
menunjukkan bahwa religiusitas berkorelasi positif dengan kebahagiaan remaja
kristiani di British. Demikian pula, Abdel-Khalek (2007) menunjukkan bahwa
religiusitas yang tinggi berkaitan dengan kebahagiaan yang lebih besar untuk Remaja
Muslim Kuwaiti. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab Apakah dimensi Religiusitas/Spiritualitas
(R/S) berkaitan dengan kepuasan hidup remaja Korea Amerika; dan
seberapa besar hubungannya?
Subjek penelitian ini diambil dari berbagai gereja Katolik Korea
di Pantai Timur Laut Amerika Serikat. Hasilnya menujukan bahwa Kegiatan
keagamaan secara signifikan memprediksi kepuasan hidup hidup seseorang. Dimensi
Religiusitas/Spiritualitas seperti pengalaman Spiritual, pengampunan (Forgiveness), dan dukungan Kongregasi dapat menjelaskan
varians dalam kepuasan hidup (life satisfaction). (Kim, Mason, Kim, Esquivel, 2013)
Implikasi praktis penelitian ini bisa dilakukan untuk
meningkatkan penyesuaian psikologis remaja Korea Amerika. Dimensi Religiusitas/Spiritualitas
secara signifikan terkait dengan kepuasan hidup. Peneliti lebih menyarankan
pentingnya aspek spiritualitas daripada lembaga keagamaan. Hubungan spiritualitas
dapat dipahami dalam hal hubungan dengan Tuhan, dengan orang lain dan
masyarakat. Literatur menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara sesuatu
yang bersifat ketuhanan (divine) dengan komunitas religius berhubungan dengan
kesehatan mental positif, termasuk di dalamnya kesejahteraan (well-being) (Pargament, 1997).
Meskipun aspek dari R/S sama-sama penting di berbagai budaya,
tidak tertutup kemungkinan bahwa hal
tersebut berperan lebih signifikan dalam budaya tertentu yang menekankan
kolektivisme. Gereja-gereja Korea di Amerika dapat mempromosikan sikap kolektif
untuk dua alasan: untuk menjaga kolektivisme sebagai salah satu warisan budaya
tradisional mereka, dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga imigran seperti rasa
memiliki dan dukungan sosial.
Seiring dengan dukungan unsur-unsur tradisional, maka penting
memberikan remaja Korea Amerika dukungan cara adaptif dalam proses akulturasi
dan konsisten dengan pembentukan identitas kebudayaan mereka sendiri dan kebutuhan
perkembangan mereka. Para remaja tidak perlu hanya untuk memperoleh rasa
komunitas di antara mereka sendiri, tetapi untuk merasa menjadi bagian dari
komunitas "global". Misalnya, kelompok pemuda mungkin memiliki
layanan sendiri dalam bahasa Inggris, sementara masih memiliki peluang untuk
mengalami tradisi dan berinteraksi dengan anggota dewasa, dan dapat
berpartisipasi dalam perjalanan misi dan program penjangkauan, yang membawa
mereka makna spiritual. Gereja dan tokoh masyarakat harus mempertimbangkan pendekatan
holistik seperti menyediakan iklim yang mendorong perkembangan remaja Korea
Amerika.
Penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis
dari imigran pemuda menurun seperti tahun-tahun tinggal di Amerika Serikat
meningkat (Suárez-Orozco et al., 2006). Fenomena ini, meskipun belum dijelaskan
sepenuhnya, menunjukkan pentingnya memperkuat sumber daya sosial dan pribadi
untuk membantu mempertahankan dan bahkan meningkatkan pemuda imigran untuk
lebih baik. Untuk remaja imigran Korea, terutama mereka dengan waktu yang
panjang tinggal di Amerika Serikat, perkembngan spiritualitas dan keterhubungan
sosial dapat menjadi cara yang menjanjikan untuk memastikan kesejahteraan psikologis
mereka.
Kim, S., Mason. E. M., Kim, C. Y., Esquivel,
G. B. (2013). Religiosity/Spirituality and Life Satisfactionin Korean American Adolescents.
Jurnal APA: Psychology of Religion and Spirituality
2013,Vol.5,No.1,33–40
Referensi
Abdel-Khalek,A.M. (2007). Religiosity, happiness,
health, and psychopathology in a probability sample of Muslim adolescents. Mental
Health, Religion&Culture, 10, 571–583.doi:10.1080/13674670601034547
Francis, L.J., Jones, S.H.,&Wilcox,C. (2000).
Religiosity and happiness: During adolescence, young adulthood, and later life.
Journalof PsychologyandChristianity,19,
245–257.
Pargament, K.I. (1997). The psychology of religion
and coping: Theory, research, practice. NewYork: TheGuildford Press.
Suárez-Orozco,C.,Todorova,I.,&Qin,D.B.(2006).The
well-being of Immigrant adolescents: A longitudinal perspective on risk and protective
factors. In H.E. Fitzgerald, S. A. Denham&K. Freeark (Eds.), The crisis in
youth mental health: Critical issues and effective programs (Vol.2; pp.53–83).Westport,CT:
PraegerPublishers.
Belajar Ikhlas
Jumat, Maret 28, 2014
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah teks miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pandanglah orang yang berada dibawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih laik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah." (HR. Muslim, no 5264)
Perubahan yang baik harus dimulai dari perubahan-perubahan kecil dari setiap individu. Begitupun perubahan bangsa ini. Bangsa ini akan tumbuh semakin baik jika individu-individunya memulai perubahan baik dalam dirinya sendiri, kemudian memberikan pengaruh positif terhadap keluarganya, lingkungan masyarakatnya, dan bangsanya. Karena itulah pribadi-pribadi bangsa ini harus memiliki karakter baik dan kuat. Gymnastiar (2013) menyebutkan ciri dari karakter baik dan kuat adalah "memiliki hati yang ikhlas dan tulus... tidak ada orang yang memiliki keistiqomahan kuat kecuali mereka yang ikhlas. Selain itu, jujur, tawadhu (rendah hati) serta berani dan tangguh, merupakan karakter baik dan kuat lain yang harus dimiliki oleh setiap orang". (Untuk lebih lengkapnya baca buku Abdullah Gymnastiar (AA Gym), membangun karakter BAKU, Baik dan Kuat, yang terbit tahun 2013, oleh Penerbit SMS Tauhid Bandung). Berikut beberapa Quote dari buku tersebut
"Imam Ibn Qayyim menerangkan di dalam Al Fawaid bahwasannya amalan kebaikan yang tidak dilakukan tanpa diiringi dengan rasa ikhlas, dan juga tanpa mengikuti sunah Rasulullah, maka ia bagaikan seorang Musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal itu hanya membuat ia berat dan sama sekali tidak bermanfaat" (Gymnastiar, 2013: 26)
"Orang ikhlas itu adalah orang yang paling enteng melakukan amal kebaikan, ia tangguh, tidak mudah goyah oleh keadaan. Orang ikhlas juga adalah orang yang jauh dari kemusrikan, orang yang paling tenang menjalani kehidupan di dunia ini (Gymnastiar, 2013: 27)
"Orang ikhlas itu tidak akan ambil pusing, apakah ia sedang dilihat orang lain atau tidak, dia sangat yakin bahwa Allah Maha Melihat. Orang ikhlas juga tidak pernah pamer, jikapun ia harus memamerkan sesuatu itu hanyalah upaya agar bisa menjadi pelajaran bagi orang lain" (Gymnastiar, 2013: 30)
"Kita harus bersungguh-sungguh membina keikhlasan dalam diri kita. Jika tidak ada ikhlas maka tidak ada amal kebaikan" (Gymnastiar, 2013: 30)
"Orang yang ikhlas itu mau ia dipuju atau tidak dicaci ataupun tidak, itu sama sekali tidak mempengaruhinya. Ia tetap lurus melakuakn amal kebaikan" (Gymnastiar, 2013: 32)
Imam Al Ghazali pernah mengungkapkan bahwa " Setiap manusia akan hancur, kecuali mereka yang berilmu. Setiap orang yang berilmu akan hancur kecuali orang-orang yang ikhlas. Dan setiap orang yang ikhlas akan selalu menghadapi godaan-godaan setan" (Gymnastiar, 2013: 39)
Tiga macam penuntut ilmu menurut Imam Al Ghazali (Gymnastiar, 2013: 41-42) yaitu:
- Orang yang menuntut ilmu dengan tujuan ibadah sehingga dengan niatnya ini ia akan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat
- Orang yang menuntut ilmu dengan niat mendapat kedudukan tinggi dan kehormatan di dalam pandangan manusia, atau untuk mendapat kekayaan, dan ia menyadari apa yang ia inginkan itu. Orang seperti ini jikalau ia sadar dan kemudian bertaubat, maka ia tergolong orang-orang yag mendapat keselamatan karena taubatnya.
- Orang yang menuntut ilmu dengan niat mendapat kedudukan, jabatan, harta kekayaan dan pujian manusia. Kemdudian ia mengira bahwa dengan demikian ia akan mendapat kedudukan mulia di sisi Allah, sehingga ia berlagak alim dalam penampilan dan tutur katanya.
Semoga Allah menggolongkan kita sebagai hamba-hamba yang ikhlas.Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, setelah itu Natil, seorang penduduk Syam, bertanya, "Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada kami hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" dia menjawab, "Ya, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, lantas Dia bertanya: 'Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku? Dia menjawab: 'Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman: 'Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat? ' Dia menjawab, 'Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur'an demi Engkau.' Allah berfirman: 'Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al Qur'an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu, kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah, kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.' Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat dengannya? ' dia menjawab, 'Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridlai." Allah berfirman: 'Dusta kamu, akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka." Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj -yaitu Ibnu Muhammad- dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, lantas Natil As Syami …kemudian dia menyebutkan hadits tersebut seperti haditsnya Khalid bin Al Harits." (HR. Muslim, No: 3527)
Allahu'alam
Hasbunallah wanikmal wakil
Langganan:
Postingan (Atom)