Pages

Selasa, 25 Maret 2014

Friendship: The Key to Happiness



Persahabatan bagi anak atau remaja  mengandung banyak unsur dari berbagai konflik loyalitas, penolakan, ungkapan kesedihan atau pengungkapan kebahagian. Persahabatan memiliki kompleksitas yang tinggi dan tuntutan transaksi emosional serta  tantangan persahabatan yang membutuhkan kesadaran emosional dan kekuatan. Rogers mengajarkan anak-anak aturan dasar dalam menjalin hubungan serta membangun lingkungan yang bahagia.

Aristoteles, seorang filsuf kebahagiaan, menulis panjang lebar tentang persahabatan. Aristoteles adalah orang pertama yang membedakan jenis persahabatan. Ia menggambarkan persahabatan sebagai mutual utility dan mutual goodwill; dan mengklaim bahwa ciri dari persahabatan sejati adalah timbal balik altruisme (reciprocal altruism). Demikian juga, dalam psikologi positif mengungkapkan bahwa persahabatan menggunakan kekuatan tanda tangan untuk mempromosikan bermanfaat satu sama lain dan persahabatan altruistik menjamin fisik, mental, dan kesejahteraan emosional. Sebuah artikel baru-baru ini di New York Times menggambarkan akan keistimewaan pulau Ikaria (di mana orang disana lupa untuk mati) dan melaporkan bahwa persahabatan memastikan penduduk disana tumbuh subur. Pulau Ikaria terdengar sedikit seperti Mr. Roger's neighborhood - 99 square miles of heaven.

Psikologi kontemporer mengidentifikasi empat jenis persahabatan yang ditentukan terutama oleh fungsi hubungan: Acquaintenance (Perkenalan), Casual (Kasual), agented (perwakilan), and True (sesungguhnya)

Persahabatan Acquaintenance terjadi di mana anak-anak dan remaja yang sering kontak dengan sesama seperti teman pena, teman facebook, atau teman bermain. Bagaimanapun, kelompok persahabatan ini tidak mengenal baik satu sama lain. Mereka tidak berbagi emosi dalam kehidupannya, dan anak-anak atau remaja sering menembunyikan emosional yang sebenarnya dari dirinya dari para kenelannya.

Persahabatan kasual  (Casual friends) berbagi beberapa pemikiran dan perasaan dengan  cara hati-hati dan berhati-hati. Mereka berinteraksi dalam batas-batasan yang mereka pegang dan jarang mengungkapkan emosi mereka atau mendiskusikan kekuatan mereka. Mereka cenderung untuk memperbaiki diri sendiri dan tidak membahas topik-topik yang sensitif atau sulit. Mereka jarang berbagi pikiran atau perasaan terdalam mereka dan tidak tertutup secara emosional.

Persahabatan Agentic  merupakan persahabatan yang pragmatis dan biasanya berbagi tugas, tujuan, atau semangat. Jenis persahabatan ini utilitarian in nature, dan siswa memiliki banyak sahabat agentic di sekolah. Menurut definisi, teman sekelas, anggota klub, dan rekan tim adalah semua teman agentic yang belajar untuk bekerja sama untuk kebaikan semua. teman Agentic sering mengembangkan ikatan yang kuat  dengan cepat karena mereka berbagi tujuan yang sama, dan persahabatan jenis ini paling mudah beralih ke persahabatan yang sbenarnya. Jadi kelas merupakan laboratorium untuk inkubasi persahabatan sejati.

Teman sesungguhnya mengekspresikan emosi otentik satu sama lain tanpa rasa takut. Mereka mengerti bahwa teman harus dapat mempercayai satu sama lain. Ada kepercayaan, kejujuran, empati dan pertukaran bahan dan hadiah sosial. Mereka menawarkan untuk membantu satu sama lain tanpa dorongan dan membentuk  hubungan berkomitmen tanpa syarat . Mereka adalah teman-teman sejati yang peduli dan murah hati-tanpa pamrih serta transenden. Mereka belajar untuk berbagi pengalaman emosi dan menggunakan kekuatan tangan mereka dalam pelayanan persahabatan.

Ciri persahabatan sejati adalah saling membantu, memperhatikan dan kekhawatiran yang lain. Teman sejati datang untuk menyelamatkan Anda, merayakan kesuksesan Anda seolah-olah kesuksesan itu adalah milik mereka sendiri, dan menghormati pasang surut dan aliran kehidupan Anda. Mereka menunjukkan kepercayaan, pengampunan, syukur, kejujuran, komitmen, dukungan, antusiasme, dan kesukaan terhadap teman-teman mereka tanpa mengharapkan keuntungan balik bagi mereka. Anak-anak dan remaja belajar untuk mengambil baik-baik teman, hati, pikiran, dan jiwa dengan membuka pintu untuk persahabatan sejati bagi diri mereka sendiri.

Dan tugas Guru adalah memberi mereka kunci jenis persahabatan tersebut.

Bahan Bacaan:
Hruschka, D. J. (2010). Friendship: Development, ecology, and evolution of a relationship. Berkley, CA: University of California Press.
Neyfakh, L. (2012). How kids make friends and why it matters. Boston: Boston Globe. http://www.bostonglobe.com/ideas/2012/09/01/how-kids-make-friends-and-why-matters/7ZNKqGszwNq5PDmdCh1M7H/story.html.
Pangle, L.S. (2002). Aristotle and the philosophy of friendship. Cambridge: Cambridge Press.
Buenner, D. (2012). The island where people forget to die. New York, New York Times, MM36. The Island Where People Forget to Die

Bahan Eksplorasi:
Fred Rogers Company, Making Friends, http://www.fredrogers.org/new-site/par-friends.html

Baca dalam versi bahasa Inggrisnya di :
http://www.psychologytoday.com/blog/positive-psychology-in-the-classroom/201210/friendship-the-key-happiness