Pages

Rabu, 12 Maret 2014

Kedewasaan (Maturity) dan Kesejahteraan psikologis (Psichological Well Being)

Gordon Allport (1951) memberikan enam kriteria untuk menunjukan kedewasaan (kepribadian yang sehat). Menurutnya kriteria kedewasaan adalah
  1. Eksistensi diri (Self Extension), yang didefinisikan sebagai “authentic participation by the person in some significant spheres of human endeavor, suchas work, family life,or politics” yang berarti partisipasi otentik orang di beberapa bidang yang signifikan dari ikhtiar keras manusia, seperti pekerjaan, kehidupan keluarga, atau politik.
  2. Kemampuan menjalin hubungan hangat dengan orang lain baik secara intim (cinta) ataupun tidak (kasih sayang).  
  3. Keamanan emosional atau penerimaan diri, yaitu, keterampilan untuk hidup dengan keadaan emosional seseorang. 
  4. Persepsi realistis, berpikir, menilai, dan melihat dunia seperti apa adanya dan tidak membungkuk realitas agar sesuai kebutuhan seseorang. 
  5. Wawasan dan humor (Insight and Humor) yaitu suatu usaha untuk mengetahui diri sendiri dan mampu menertawakan diri sendiri. 
  6. Filosofi pemersatu kehidupan (unfiying philoshopy of life), yaitu pemahaman yang jelas tentang tujuan hidup seseorang.
Berdasarkan karya Allport dan lain-lain serta literatur akan fungsi positif (positive functioninng), Carol Ryff memperkenalkan model Psychological well being yang juga terdiri dari enam dimensi (Ryff, 1989; Ryff & Keyes, 1995), yang meliputi
  1. Penerimaan diri (evaluasi positif dari diri sendiri dan masa lalu seseorang hidup), 
  2. Pertumbuhan pribadi/personal growth (perasan tumbuh danberkembang menjadi seorang pribadi), 
  3. Tujuan hidup/purpose in life (kehidupan yang bermakna),Hubungan positif dengan orang lain / positive relation with other
  4. Penguasaan lingkungan/environment mastery (mampu mengelola secara efektif kehidupan seseorang dan dunia sekitarnya), dan  
  5. Autonomy (perasaan self-determination).
Hogan dan Roberts (2004) Memperkenalkan sebuah model kematangan socioanalytic (socioanalytic model of maturuty). Menurut model ini adalah penting untuk membedakan antara bagaimana orang melihat diri mereka sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka; Kedewasaan didefinisikan dari kedua aktor dan perspektif pengamat. Kedewasaan dibagi menjadi elemen identitas/ identity elemen (penerimaan diri dan menjadi penuh perhatian dan responsif terhadap kebutuhan orang lain, harapan, dan perasaannya); dan elemen reputasi/reputational elements (disukai dan dihormati oleh orang lain). Elemen-elemen kematangan ini berhubungan dengan kesuksesan dalam peran yang berbeda seperti stabilitas perkawinan dan keberhasilan karir (Hogan & Roberts, 2004).

Allport, GW (1951). Personality: A psychological interpretation. London: Constable & Company.

Hogan, R., & Roberts, BW (2004). A socioanalytic model of maturity. Journal of Career Assessment , 12 , 207–217.

Ryff, CD (1989). Happiness is everything, or is it—Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology , 57 , 1069–1081.

Ryff, CD, & Keyes, CLM (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology , 69 , 719–727.